Intisari-Online.com – Bayangkan, apa jadinya bila sayur tanpa garam? Rupanya garam telah menjadi sumber kekayaan sejak zaman kuno.
Tubuh manusia memiliki beberapa bentuk garam untuk bertahan hidup dan sebelum munculnya lemari pendingin, maka garam menjadi salah satu cara utama untuk mengawetkan makanan.
Garam dikaitkan dengan hubungan intim dan kesuburan juga untuk beberapa alasan, yang terbukti menjadi makanan bagi para psikoanalis.
Sebagai sumber kekayaan dan seks, memang garam alam punya kebutuhan sendiri.
Tidak terkecuali Suku Aztec.
Huixtocihuatl dikenal sebagai dewi kesuburan Suku Aztec yang merupakan pelindung air asin dan garam.
Dia juga pelindung pembuatan garam dan penemu garam itu sendiri.
Huixtocihuatl adalah kakak perempuan Tlaloques, dewa hujan Aztec.
Yang paling penting adalah Tlaloc, Penguasa Perairan Surgawi.
Legenda mengatakan bahwa Huixtocihuatl sedang berdebat sengit dengan keluarga Tlaloque, dan mereka mencoba menenggelamkannya di air asin.
Begitulah cara dia membuat penemuannya.
Dia digambarkan dengan telinga emas mengenakan pakaian kuning dan rok jala.
Dia membawa perisai yang dipangkas dengan bulu berbagai burung dan memiliki gambar bunga teratai di atasnya.
Dia memakai lonceng emas di sekitar pergelangan kakinya dan membawa tongkat dengan bunga kertas berisi dupa.
Pada bulan ketujuh tahun Aztec, festival sepuluh hari yang didedikasikan untuk Huixtocihuatl diadakan.
Seorang gadis dipilih untuk mewakili Huixtocihuatl dan dia menari dengan wanita yang membuat garam selama sepuluh hari.
Mereka berpasangan memegang tali dan menari dan menyanyikan himne.
Pada hari kesepuluh festival, dua budak dibunuh kemudian gadis yang mewakili Huixtocihuatl dikorbankan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di