Penulis
Intisari-Online.com – Peradaban pribumi yang mendominasi Amerika hingga abad ke-16 terus membuat terpesona bahkan membingungkan para antropolog, arkeolog, dan hampir semua orang.
Sejarah Suku Inca, Aztec, dan Maya, bahkan beberapa suku lain, mengisi seluruh perpustakaan.
Banyak tradisi yang dilakukan oleh suku-suku di Amerika tersebut, salah satunya adalah hukuman mati.
Diketahui pula bahwa banyak dari budaya tersebut yang melakukan ritual pengorbanan manusia.
Tetapi, apakah mereka juga mengeksekusi individu sebagai hukuman? Lalu, metode apa yang mereka gunakan?
Berikut ini beberapa hukuman mati yang digunakan oleh suku-suku di Amerika tersebut:
1. Suku Inca
500 tahun yang lalu sebuah kerajaan besar mengangkangi pegunungan Andes di sepanjang koridor barat Amerika Selatan.
12 juta penduduknya menduduki wilayah yang mencakup lebih dari 4.000-an kilometer dari utara ke selatan.
Mereka menyebut tanah air mereka Tahuantinuyu atau Tanah Empat Perempat, dan itu adalah Kekaisaran Inca.
Selain mempraktikkan pengorbanan manusia, suku Inca juga memberikan hukuman mematikan kepada para penjahat.
Kejahatan seperti apa yang bisa dihukum mati di Kekaisaran Inca, dan metode eksekusi apa yang diterapkan?
Kejahatan besar dalam masyarakat Inca termasuk pembunuhan, sihir, mabuk di tempat umum, dan menghina dewa.
Cara utama untuk menghukum orang yang bersaah adalah dengan melemparkan mereka dari tebing, juga rajam, dipukuli sampai mati, dan digantung.
Namun, kejahatan tertentu menggunakan metode eksekusi tertentu pula.
Jika seorang pejabat membunuh pejabat yunior, maka si pembunuh dibaringkan telungkup di tanah dan sebuah batu besar dijatuhkan ke punggung mereka dari ketinggian beberapa meter.
Bila berkhianat terhadap negara, maka Anda akan dijatuhi hukuman mati yang menyiksa dan tulang-tulang Anda dibuat menjadi alat musik!
Jika membuat marah dewa, maka Anda akan dibakar hidup-hidup bersama dengan rumah Anda.
Jika melakukan pengkhianatan terhadap kaisar, maka Anda akan dikurung dalam gua yang penuh mamalia berbahaya, katak beracun, dan ular berbisa.
Jika Anda masih hidup setelah dua hari diampuni dan kemudian dipaksa untuk menghabiskan hari-hari Anda menceritakan kisah Anda kepada orang lain.
Jika seorang pria Inca melakukan perzinahan dengan salah satu istri kaisar, maka dia diikat telanjang ke dinding dan dibiarkan mati karena terpapar dan kelaparan.
2. Suku Aztec
Salah satu peradaban paling terkenal di Amerika sebelum Columbus adalah Kekaisaran Aztec yang perkasa.
Kekaisaran itu berkembang sekitar 1400 hingga 1521 SM di tempat yagn sekarang menjadi Meksiko selatan dan Amerika Tengah.
Suku Aztec yang dituduh melakukan kejahatan dibawa ke pengadilan prajurit.
Jika melakukan kejahatan berat seperti pembunuhan, maka Anda harus bertanggung jawab kepada para dewa.
Biasanya, si penjahat akan dibawa ke tempat suci seperti kuil dan dicekik atau dilempari batu sampai mati.
Suku Aztec juga memiliki banyak cara untuk melepaskan tawanan perang.
Diperlakukan sebagai pengorbanan ritual, tetapi karena mereka adalah tawanan, maka ada elemen hukuman juga.
Salah satu cara hukuman yang digunakan oleh pejabat Aztec adalah memasak tahanan secara perlahan di api unggun.
Terhukum didorong masuk dan keluar dari api berulang kali sampai mereka hampir mati dan kemudian jantung mereka yang masih berdetak dipotong dari dada mereka.
Atau melakukan operasi jantung terbuka pada tawananan perang dengan meletakkan mereka di atas batu pengorbanan, lalu membuka dada dengan pisau obsidian, dan kemudian mengeluarkan jantungnya.
Beberapa prajurit musuh yang ditangkap akan diikat ke batu dan kemudian diberi gada pipih untuk membela diri melawan pejuang Aztec, yang dipersenjatai dengan senjata serupa tetapi ujungnya tajam.
Suku Aztec juga memiliki regu tembak.
Terhukum diikat dalam posisi berdiri di antara dua tiang, yang menyerupai penjaga gawang, sebuah titik putih dicat di dada mereka tepat pada jantung.
Pemanah akan menembakkan panah ke setiap bagian tubuh kecuali kepala dan jantung (yang mereka panah pada bagian akhir).
Bila penjahatnya adalah perempuan, biasanya akan diperlakukan sebagai dewi untuk sementara waktu, sebelum dipenggal.
3. Orang Iroquois
Ini berada di tempat yang sekarang disebut Kanada dan Amerika Serikat.
Selama berabad-abad, dasar hukum sistem dari banyak suku asli Amerika Utara adalah hukum darah atau balas dendam darah.
Jika seorang dari satu keluarga membunuh anggota kelompok lain, maka kerabat korban memiliki hak hukum, serta kewajiban, untuk membalas dendam dengan membunuh si pembunuh.
Dalam banyak kasus, dilakukan mediasi di antara klan untuk menghindari eksekusi balasan dari pihak yang melanggar, dan kadang disepakati hukuman yang lebih ringan.
Tetapi yang lebih sering terjadi adalah pertumpahan darah yang berlangsung bertahun-tahun.
Selama berabad-abad, orang Iroquois mendominasi sebagian besar wilayah di sekitar Great Lakes di Amerika Utara, mencapai puncaknya sekitar tahun 1700.
Suku Iroquois sering berperang dan membawa kembali tawanan musuh hidup-hidup atas dorongan ibu yang kehilangan putra di tangan suku saingannya.
Pertempuran berdarah ini dikenal sebagai 'perang berkabung'.
Terkadang ‘wanita berkabung’ mengizinkan tawanan diterima ke dalam suku, namun beberapa tawanan dikutuh dengan kematian yang menyiksa.
Satu insiden terjadi pada tahun 1642, para pejuang Iroquois membuat tahanan musuh mengalami kematian yang parah dan kejam.
Awalnya mereka memotong jari menggunakan sisik ikan, kemudian memaksa para pria bernyanyi dan menari di atas panggung.
Seorang lelaki yang malang mengalami pembakaran berulang dengan obor sepanjang malam, sebelum kulit kepalanya terpotong dan dioleskan pasir ke lukanya, mayatnya kemudian diukir untuk sarapan bagi orang Iroquois.
4. Suku Maya
Peradaban Maya mencapai puncaknya antara 250 dan 900 Masehi.
Budaya Maya membentang di sebagian besar Amerika Tengah dan mereka terkenal dengan astronomi, seni, dan sistem penulisan mereka, melansir Sky History.
Mereka juga berperang dan melakukan kekerasan, sistem hukum mereka pun keras.
Ada berbagai pelanggaran berat, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan inses, tetapi pembunuhan hanya menuntut kompensasi kepada keluarga orang yang meninggal.
Kejahatan yang dilakukan di rumah oleh orang asing dihukum mati, hukum mengakui kerentanan dan kesucian rumah Maya (yang tidak memiliki pintu).
Metode eksekusi biasanya dirajam atau dipukuli sampai mati.
Wanita menikah yang melakukan perzinahan tidak menderita kematian tetapi dipermalukan di depan umum, sementara pasangan mereka dalam perselingkuhan akan dirajam sampai mati.
Pria yang sudah menikah juga dieksekusi karena perzinahan kecuali kekasih mereka adalah wanita yang belum menikah.
5. Moche
Peradaban Moche mendominasi sebagian besar bagian barat Peru dari sekitar tahun 100 hingga 800 Masehi.
Banyak ritual pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang Moche terhadap para tawanan.
Ahli tembikar dan pekerja logam, membangun dua piramida besar di ibu kota yang dikenal sebagai Piramida Bulan dan Piramida Matahari.
Di dalam piramida itu, para arkeolog menemukan murah dengan penggambaran grafis kekerasan ritual dan gambar dewa menakutkan seperti ‘Decapitator’.
Kengerian ritual yang digambarkan dalam seni Moche benar-benar terjadi, yang diungkapkan oleh penggalian para arkeolog.
Di sebuah alun-alun di lokasi Piramida Bulan, sisa-sisa tujuh puluh orang telah ditemukan, dibunuh secara ritual di sana selama lima peristiwa pengorbanan.
Karya seni Moche, seperti yang di dinding, pot dan bejana, menggambarkan pendeta-prajurit dalam kostum rumit yang melakukan kekerasan ritual yang mengerikan, seperti menggorok leher para korban (seringkali tawanan perang), pemenggalan kepala, pemotongan, dan memnuhim darah pria yang terbunuh.
Bukti menunjukkan kerangka yang dibersihkan dari orang-orang yang dibantai ini mungkin telah digantung di sekitar piramida untuk tujuan intimidasi.
Baca Juga: Inilah Delapan Metode Eksekusi Paling Brutal dari Sejarah Kuno, Termasuk Penyaliban
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari