Intisari-online.com - Kim Jong-Un sama sekali tidak senang dengan pemulihan ekonomi negaranya.
Dilaporkan dari The Australian, pemimpin Korea Utara itu mulai lakukan penanganan berisiko untuk ekonomi Korea Utara.
Bahkan, ia mengeksekusi penjual kurs Korea Utara.
Ia juga mengancam mengembalikan reformasi pasar saat ia mencoba mengurangi keparahan ekonomi yang disebabkan karena mengisolasi negaranya dari virus Corona.
Ketakutan karena pandemi telah membuat Korea Utara menutup hampir seluruh negaranya dari China, yang menjadi satu-satunya mitra dagang penting bagi Korea Utara.
Sejak ditutup, impor dari China berkurang drastis dan menyebabkan harga pangan di dalam negeri meningkat.
Untuk mencegah inflasi tidak terkendali, pemerintah tampaknya sengaja menaikkan nilai mata uang.
Cara ini diterapkan salah satunya dengan menangkap pedagang mata uang yang menukar Dolar dengan Won Korea Utara.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR