Find Us On Social Media :

Dilema Pilihan Kesehatan Masyarakat Atau Ekonomi Disebut WHO Pilihan yang Salah, Buntut Kapitalisme Penjara Bertopeng Kebebasan yang Menjerat Manusia

By Maymunah Nasution, Sabtu, 19 September 2020 | 10:16 WIB

Kapitalisme berjaya di kantor pusat Asia milik perusahaan finansial HSBC. Pajak yang rendah, regulas

Intisari-online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, membingkai keputusan untuk memberlakukan lockdown untuk mengekang virus corona baru versus membuka kembali ekonomi, sebagai pilihan antara kesehatan masyarakat dan ekonomi adalah dikotomi yang "salah".

"Itu adalah pilihan yang salah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rekaman video saat membuka Perkembangan Covid-19 Universitas Nasional Singapura (NUS), Kamis (17/9).

"WHO mendesak negara-negara untuk fokus pada empat prioritas penting," tegasnya seperti dikutip Channel News Asia.

Sebenarnya dilema pilihan antara kesehatan masyarakat atau pulihnya ekonomi adalah bentuk penjara bernama kapitalisme yang telah lama menjerat penduduk dunia.

Baca Juga: Tega Khianati Palestina, Mengapa Sejumlah Negara Arab Kini Pilih Berdamai dengan Israel yang Terus Jajah Palestina?

Mengutip kanal YouTube Second Thought, puluhan tahun kata kapitalisme dan kebebasan selalu dikaitkan kepada satu sama lain.

Namun kenyataannya keduanya tidak berhubungan ke arah positif.

Sebelumnya perlu dipahami, kebebasan ada dua jenis: kebebasan positif dan kebebasan negatif.

Kebebasan positif adalah kebebasan mampu memiliki kapasitas untuk bertindak sesuai keinginan kita masing-masing.

Baca Juga: Situasi Dunia Memanas: Hubungan AS dan China Memburuk, Mungkin Pencegah Perang Dingin Baru Hanyalah Peristiwa Bersejarah di Bandung Tahun 1955 yang Digagas Presiden Soekarno Ini