Intisari-online.com - Pemerintah mengeluarkan banyak dana untuk penanganan virus corona (Covid-19) di tanah air.
Bahkan pemerintah harus berhutang untuk menangani Covid-19 ini.
Pemerintah akan menerbitkan banyak surat utang tahun ini guna menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang menjadi 6,27% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Bagaimana cara membayar kembali utang pemerintah?
Sebelumnya, defisit APBN tahun ini hanya ditetapkan sebesar 5,07%, tapi diperlebar untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi virus corona.
Secara nominal, defisit APBN tahun ini melebar menjadi Rp 1.028,5 triliun dari proyeksi defisit sebelumnya yang sebesar Rp 852,9 triliun.
Berdasarkan draf kajian Kemenkeu berjudul Skema Pemulihan Ekonomi Nasional yang dikutip Kontan.co.id pada Senin (1/5) dengan defisit yang melebar, maka pembiayaan APBN akan dilakukan melalui beberapa cara.
Beberapa diantaranya adalah, pemerintah berencana melakukan penerbitan surat berharga negara (SBN) domestik dan valuta asing (valas) senilai US$ 10 miliar - US$ 14 miliar.
Baca Juga: Tanpa Dosa Mulai Gelar Latihan Militer di Dekat Taiwan, China Sebut Hal Itu 'Perlu Untuk Dilakukan'
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR