Advertorial

Terima Sumbangan Paru-Paru dari Seorang Perokok Berat, Seorang Dokter Syok Bukan Main Menyaksikan Kondisinya Menghitam dan Bikin Mual, Sampai Ogah Menerimanya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Mengetahui kondisi itu, tim medis akhirnya memutuskan untuk ogah menerimanya dan meninggalkan paru-paru itu untuk transplantasi.
Mengetahui kondisi itu, tim medis akhirnya memutuskan untuk ogah menerimanya dan meninggalkan paru-paru itu untuk transplantasi.

Intisari-online.com -Memberikan organ tubuhnya untuktransplantasi demi menyelamatkan nyawa orang memang ada baiknya

Namun, kali ini sebuah insiden aneh terjadi di Tiongkok di mana dokter justru menolak, dan mengaku ogah menerima sumbangan organ tubuh ini.

MelansirChina PressSenin 2019 silam, dokter di Tiongkok ini kemudian mengunggah organ tersebut ke situs video Weibo.

Menurut keterangan, mereka menerima sumbangan jantung dari seorang perokok berat yang sudah meninggal.

Baca Juga: Terkuak, Xi Jinping Rupanya Perencana Upaya China Tembus Perbatasan Dengan India, Bermanis-manis Dengan Narendra Modi Hanya di Muka Saja

Kemudian perokok itu menyumbangkan jantungnya untuk tranplantasi.

Setelah meninggal, jasad pria perokok itu dibawa ke rumah sakit untuk dibedah dokter kemudian diambil paru-parunya.

Kemudian setelah membedahnya, dokter tercengang ketika melihat kondisi paru-paru pendonor tersebut.

Kondisinya sungguh mengenaskan, paru-parunya terlihat hitam dan coklat!.

Baca Juga: Mengenang Sejarah, Kala Mahatma Gandhi Mati-matian Bela Kasta Dalit, Rela Mogok Makan 'Lapar Sampai Mati'

Mengetahui kondisi itu, tim medis akhirnya memutuskan untuk ogah menerimanya dan meninggalkan paru-paru itu untuk transplantasi.

Chen Jingyu, wakil direktur Pusat Transplantasi Paru-paru Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang ini angkat bicara.

Dia mengatakan, bahwa paru-paru itu berasal dari seorang pria 52 tahun yang mengalami kematian otak.

Dikatakan dia adalah perokok berat yang telah merokok selama 30 tahun.

"Pengamatan menunjukkan emfisema ringan di paru-paru, klasifikasi tuberkulosis, tim memutuskan menyerang untuk menggunakan paru-paru itu," kata Chen Jingyu.

"Lebih baik blak-blakan, setelah kematian seorang perokok ingin menyumbangkan paru-parunya, tentu tak masuk akal," tambahnya.

Baca Juga: Padahal Sudah Berniat Untuk Damai, China Malah Terang-terngan Kirim 10.000 Tentara ke Perbatasan, India Marah Besar Bongkar Borok China Khianati Perjanjian Ini

Rekaman itu mendapat banyak reaksi di internet dan dengan cepat menjadi viral di Tiongkok.

Banyak orang membagikannya dan menuliskan pesan, "itu sangat mengerikan."

Lainnya mengatakan,"itu adalah iklan berhenti merokok terbaik!"

Kemudian seorang perokok berkomentar, "Hal terakhir yang saya sesali dalam hidup saya adalah telah merokok selama 10 tahun."

Artikel Terkait