Find Us On Social Media :

Mengenang Sejarah, Kala Mahatma Gandhi Mati-matian Bela Kasta Dalit, Rela Mogok Makan 'Lapar Sampai Mati'

By Maymunah Nasution, Rabu, 16 September 2020 | 16:58 WIB

Mahatma Gandhi saat memimpin gerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan India

Intisari-online.com - Hari ini, 16 September, 88 tahun yang lalu, Mahatma Gandhi melakukan aksi mogok makan atas pemisahan aktivitas politik berdasarkan kasta di India.

Di dalam penjaranya di Yerovda, Pune, aktivis, politisi, penulis sekaligus pengacara yang memiliki nama asli Mohandas Karamchand Gandhi ini memulai aksi mogok makannya sebagai protes terhadap pemerintah kolonial Inggris yang membuat keputusan pemisahan sistem elektoral berdasarkan kasta.

Meski aksi itu bukan kali pertama dirinya melakukan mogok makan, kenyataannya, Gandhi telah bekerja sepanjang hidupnya untuk melawan demi kepentingan seluruh rakyat India dan dunia.

Pada 1920, konsep Satyagraha atau bermakna "berpegang teguh pada kebenaran" telah membuat Gandhi menjadi sosok yang sangat berpengaruh bagi jutaan pengikutnya.

Baca Juga: Firaun Tutankhamun Lahir dari Perkawinan Incest, Putra Firaun 'Sesat' Ini Sudah Memerintah pada Usia 19 Tahun, Penelitian Ungkap Kecacatan yang Dideritanya

Dipenjara oleh pemerintah Inggris dari tahun 1922-1924, dia menarik diri dari dunia politik selama tahun 1920-an tetapi pada tahun 1930 kembali terjun dengan kampanye pembangkangan sipil yang baru.

Hal itu membuat Gandhi dipenjara lagi, meski hanya sebentar, ketika Inggris membuat konsesi atas tuntutannya dan mengundangnya untuk mewakili Partai Kongres Nasional India pada konferensi meja bundar di London.

Setelah kembali ke India pada Januari 1932, Gandhi tidak membuang waktu untuk memulai kampanye pembangkangan sipil lainnya, di mana dia (pada akhirnya) dipenjara lagi.

Delapan bulan kemudian, Gandhi mengumumkan bahwa dia memulai gerakan mogok makan yang berbunyi "lapar sampai mati" untuk memprotes dukungan Inggris terhadap konstitusi baru India, yang memberikan kasta terendah (kasta 'tak tersentuh' Dalit) di negara itu memiliki keterlibatan politik terpisah selama 70 tahun.

Baca Juga: Asia Akan Hadapi Resesi Pertama Kalinya Dalam 60 Tahun, 160 Juta Orang di Asia Akan Masuk Jurang Kemiskinan, Mengerikan!Asia Akan Hadapi Resesi Pertama Kalinya Dalam 60 Tahun, 160 Juta Orang di Asia Akan Masuk Jurang Kemiskinan, Mengerikan!