Penulis
Intisari-Online.com – Pengorbanan manusia telah ada dalam kehidupan manusia selama lebih dari 5.000 tahun.
Mulai dari bunuh diri dengan sukarela atau ritual yang dirancang untuk menenangkan para dewa dan memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya.
Orang Mesir Kuno, Yunani, Fenisia, India, China, dan masih banyak lagi peradaban kuno yang mempraktikkan ritual pembunuhan manusia.
Ada satu peradaban manusia yang mempraktikkan pengorbanan manusia ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu suku Aztec.
Praktik brutal mengerikan serta sejumlah manusia yang dikorbankan, mengalahkan semua budaya pengorbanan manusia dalam sejarah.
Bagi suku Aztec, pengorbanan manusia sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Suku Aztec merupakan sebuah peradaban di Meksiko tengah yang berkembang dari tahun 1300 hingga 1521 ketika mereka dihancurkan oleh penakluk Spanyol yang terkenal, yaitu Hernán Cortés (1485-1547).
Mereka percaya bahwa darah manusia diperlukan untuk menenangkan para dewa dan memungkinkan kehidupan itu terus berlanjut.
Menurut mereka, jika pada dewa tidak diberi makan dengan pengorbanan dunia, maka dunia akan berakhir.
Fanatisme agama inilah yang membuat Kekaisaran Aztec mengorbankan banyak orang setiap tahun.
Suku Aztec sendiri biasanya mengorbankan tawanan perang, mereka juga menggunakan sukarelawan, penjahat, bahkan anak-anak mereka sendiri.
Anak-anak biasanya dikorbankan untuk menenangkan dewa hujan.
Suku Aztec percaya bahwa dewa hujan membutuhkan air mata anak-anak agar dewa memberi mereka hujan.
Para pendeta menyiksa anak-anak sebelum membunuh mereka agar mereka menangis dan mengeluarkan air mata sebanyak mungkin.
Yang paling penting bagi Kekaisaran Aztec adalah mendapatkan sebanyak mungkin tahanan untuk pengorbanan manusia.
Untuk itu, maka tujuan utama prajurit Aztec selama berperang adalah menangkap dan bukan untuk membunuh lawan mereka.
Macuahuitl, senjata utama yang digunakan suku Aztec, adalah pedang kayu dengan bilah obsidian yang tertanam dan digunakan untuk melukai lawan dan bukan untuk membunuhnya.
Baca Juga: Dari Mesir Hingga Inca, Inilah Fakta-fakta Aneh dan Menakjubkan Berbagai Suku dari Peradaban Kuno
Satu-satunya cara untuk meningkatkan hierarki sosial dalam masyarakat Aztec adalah dengan menangkap tahanan untuk ritual pengorbanan.
Misalnya, untuk menjadi prajurit elit Jaguar atau Elang, prajurit itu harus menangkap setidaknya dua puluh tahanan.
Ritual pengorbanan dimulai dengan tawanan berjalan ke puncak piramida.
Para imam membentangkan tawanan di atas mezbah batu.
Setelah itu, pendeta memotong dengan obsidian atau pisau batu api melalui perut tawanan dan merobek jantung korban yang dipukul.
Tongkat berongga itu ditaruh di dada korban, tempat jantungnya dulu berada, agar matahari bisa meminum darahnya.
Darah kemudian dikumpulkan dalam mangkuk. Prajurit yang telah menangkap korban yang dibantai mengambil mangkuk dan mengoleskan darah pada patung-patung di seluruh kota.
Tubuh tak bernyawa itu kemudian dilemparkan menuruni tangga piramida, pecah berkeping-keping dan menodai piramida dengan darah.
Tubuh korban lalu dikuliti dengan hati-hati dan kulitnya dibuat menjadi jubah.
Baca Juga: Arkeolog Berhasil Menemukan Ruangan Rahasia di Bawah Piramida Bulan, Diyakini untuk Ritual
Pakaian baru itu diwarnai kuning dan dipakai oleh para prajurit Aztec selama dua puluh hari berikutnya.
Kulit yang terkelupas itu akhirnya menyusut, membusuk, dan berbau busuk.
Kepala korban dipenggal dan prajurit menari dengan kepala terpenggal di tangan mereka.
Setelah upacara, mereka membuat lubang di tengkorak dan meletakkan kepala di atas perancah, yang disebut tzompantli atau rak tengkorak.
Jenazah korban dibawa ke rumah pendekar dan dimasak bersama jagung.
Rebusan itu kemudian dimakan oleh kerabat prajurit itu.
Menariknya, penculiknya dilarang memakan korbannya. Namun, dia bisa menggunakan tulang paha korban untuk mendekorasi rumahnya.
Mungkin kita bertanya-tanya, apakah suku Aztec menyadari bahwa dunia tidak berakhir?
Matahari masih bersinar dan awan masih menurunkan hujannya setelah Spanyol melarang pengorbanan manusia.
Baca Juga: Bukan Perang, Inilah Penyebab Jutaan Penduduk Suku Aztec Punah
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari