Penulis
Intisari-Online.com – Benda-benda di sarkofagus Firaun, seperti yang ditemukan oleh arkeolog Howard Carter, ternyata memberikan kita pengetahuan lebih dari apa yang kita bayangkan.
Pada November 1922, saat Howard Carter menemukan makam Tutankhamun yang utuh, ketenarannya menyebar ke seluruh dunia.
Namun, beberapa informasi tentang Firaun hanya sedikit orang yang tahu.
Berikut ini beberapa fakta tentang Firaun Tutankhamun, yang mungkin belum Anda tahu.
1. Firaun dimakamkan di peti mati bekas
Selama penguburan Tutankhamun, dia ditempatkan di tiga peti mati emas, sayangnya, salah satu peti mati ternyata terlalu besar.
Ahli Mesir Kuno percaya bahwa peti mati ini, dengan wajah yang sedikit berbeda dari yang lain, dibuat untuk kemungkinan pendahulu Tutankhamun, Neferneferuaten yang misterius, yang informasinya langka.
2. Nama aslinya bukan Tutankhamun
Firaun awalnya disebut Tuntakhaten, yang berarti ‘gambar hidup Aten’.
Setelah bertakhta selama beberapa tahun, Raja muda berganti agama, meninggalkan dewa Aten yang disembah oleh orangtuanya.
Dia pun mulai menyembah dewa Amun dan memberinya nama yang kita kenal sekarang, ‘gambar hidup Amun’.
3. Makamnya yang paling kecil di Lembah Para Raja
Makam di Lembah Para Raja dibangun dengan baik setelah gelombang piranha raksasa disebarkan oleh firaun awal.
Dengan pintu rahasia, makam ini dibangun pada masa Kerajaan Baru (1550-1069 SM) dan bagian dalamnya luas dengan dekorasi yang baik.
Namun, makam Tutankhamun mungkin bukan makam yang diiinginkannya.
Di Lembah Barat tempat kakeknya, Amenhotep III, dimakamkan.
Tutankhamun mati terlalu muda sebelum makamnya selesai.
Hipotesis lain, kemungkinan makamnya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan dan masih memiliki kompartemen yang belum ditemukan.
4. Salah satu barang favoritnya adalah belati besi
Melansir historicaleve, selama pemerintahan Tutankhamun, besi adalah logam yang sangat langka dan berharga.
Diperoleh dari meteorit, itu dikenal sebagai ‘besi langit’ dan ditemukan dalam bentuk belati kecil di sarkofagusnya.
Benda-benda besi lainnya yang juga ditemukan di makam itu adalah enam belas bilah miniatur, sandaran kepala, dan jimat, kemungkinan dibuat oleh pengrajin setempat, yang dibuat tidak sebagus belati.
5. Tutankhamun senang berburu burung unta
Benda aneh lainnya yang ditemukan di dalam sarkofagusnya adalah kipas yang terbuat dari bulu.
Meskipun empat puluh dua bulu sebagai pelengkap kipas secara bertahap memburuk, namun hieroglif pada batang menceritakan kisahnya, bahwa burung-burung itu diambil dari burung unta yang ditangkap oleh Raja sendiri selama perburuan di gurun.
Dua adegan juga terukir pada objek, pertama, Tutankhamun berangkat dengan keretanya untuk berburu burung unta.
Di tempat lain, Raja dengan penuh kemenangan kembali dengan mangsanya.
6. Jantung Firaun Tutankhamun hilang
Dalam proses mumifikasi Mesir, organ dalam harus dikeluarkan.
Otak dibuang karena memiliki fungsi yang tidak diketahui, tetapi jantung, yang dianggap sebagai organ penalaran, harus dijaga dengan hati-hati.
Ternyata, jantung Firaun Tutankhamun belum ditemukan.
Sebaliknya, ada scarab yang berisi mantra penguburan.
Ini berarti kemungkinan dia meninggal jauh dari rumah, lalu pada saat tubuhnya sampai di tempat pemakaman, organ itu telah rusak untuk bisa diawetkan.
7. Tutankhamun dimakamkan di peti termahal di dunia
Dua dari tiga peti mati tempat dia dikuburkan terbuat dari kayu dan dilapisi lembaran emas.
Namun, yang mengejutkan Howard Carter adalah peti mati terdalam terbuat dari lembaran tebal emas yang ditempa.
Berukuran panjang 1,88 m dan berat 110 kg, benda itu bernilai lebih dari enam juta Dolar Amerika Serikat jika dijual hari ini (atau sekitar Rp88,9 miliar).
8. Alat musiknya didengar oleh lebih dari seratus juta orang
Di antara berbagai benda yang ditemukan di makam Tutankhamun, terdapat koleksi kecil alat musik, seperti ketapel gading, kerincingan, dan dua terompet.
Terompet lebih baik bila diklasifikasikan sebagai peralatan militer, kerincingan dan benda-benda gading memiliki tujuan ritual.
Tapi itu tidak menghentikan dua terompet yang dimainkan di siaran langsung radio BBC di Museum Kairo pada tahun 1939, menjangkau sekitar seratus lima puluh juta pendengar.
Orang-orang yang dipengaruhi oleh mitos Kutukan Tutankhamun mengklaim bahwa terompet memiliki kekuatan untuk menyerukan perang.
Menariknya, setelah siaran tahun 1939, Inggris Raya memasuki Perang Dunia II.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari