Find Us On Social Media :

Tradisi ‘Sarung Tangan Semut Peluru’ Suku Satere-Mawe, ‘Siksaan’ Inisiasi Anak Laki-laki Jadi Pria Dewasa, Harus Alami Rasa Sakit Terburuk yang Ditawarkan Hutan Agar Siap Hadapi Bahaya di Hutan

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 19 Juni 2022 | 16:00 WIB

Tradisi sarung tangan semut peluru Suku Mawe, inisiasi anak laki-laki jadi pria dewasa.

Rasa sakit berlanjut hingga 24 jam, surut, dan kembali secara teratur.

Lalu, untuk ritual kedewasaan suku Mawe, mereka menenggelamkan ratusan semut peluru dalam obat penenang alami, membuat mereka tidak sadarkan diri.

Semut besar ini kemudian ditenun menjadi sarung tangan yang terbuat dari daun, dengan sengatnya mengarah ke bagian dalam sarung tangan.

Ketika semut-semut itu sadar kembali, sarung tangan ini kemudian diletakkan di tangan para pemuda yang menjalani ritual tersebut.

Anak laki-laki itu kemudian harus memakai sarung tangan itu di tangannya selama lima menit penuh, sementara ratusan semut menyengatnya berulang kali.

Sarungan tangan semut peluru itu kemudian dilepas, melansir allthatinteresthing, namun kemungkinan anak laki-laki itu mengalami kesakitan dan gemetar tak terkendali selama berjam-jam.

Mereka bahkan kemungkinan mengalami kelumpuhan otot, disorientasi, dan halusinasi.

Untuk menyelesaikan inisiasi ini sepenuhnya, dan diterima sebagai laki-laki dewasa oleh suku itu, maka anak laki-laki harus menjalani praktik ini sebanyak 20 kali selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Ujian yang  melelahkan ini maksudnya adalah mempersiapkan anak laki-laki untuk kehidupan tradisional Mawe, di mana dia akan menghadapi semua bahaya yang dialami di hutan sebagai pemburu dan pejuang sukunya.

Baca Juga: Lambangkan Kejantanan dari Roh Buaya, Inilah Tradisi Pemotongan Kulit Suku Kaningara di Papua Nugini, Inisiasi dari Remaja Jadi Laki-laki Dewasa, Ritual Mahal Lambangkan Pengeluaran Darah Kelahiran

 Baca Juga: Mulai dari Jam Digital dan Tutup Botol di Rambut Mereka Hingga Kartu Sim di Telinga Mereka, Suku Dassanach dari Lembah Omo di Ethiopia Ini Ubah Sampah Jadi Perhiasan Cantik dan Tidak Ingin Menjualnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di