Bajirao adalah Peshwa (Perdana Menteri) ketujuh dari Kerajaan Maratha, dan memimpin kampanye militer untuk para penguasa Maratha, melansir History of Royal Women.
Setelah pernikahannya dengan Bajirao, Mastani menemaninya dalam ekspedisi militernya.
Mastani selalu mendukung suaminya.
Kecantikan, cinta, keahlian militer, dan strategi militernya adalah teman yang sangat berharga bagi Bajirao.
Namun, desas-desus di sekitar Mastani menolak untuk mati.
Ibu mertuanya Radha Bai, tidak mau merusak martabat rumah tangga Peshwa, dan berencana menjauhkan Mastani dari Peshwa, dan menolak untuk mengizin Mastani menemani Bajirao untuk kampanye militer.
Tetapi, Mastani tetap tinggal bersama putranya.
Di Raverkhedi, sebuah negara bagian di India tengah, Bajirao menerima kabar bahwa Mastani dipenjarakan.
Hatinya hancur karena saudaranya Chimnaji Appa dan putra sulungnya yang telah melakukan itu dan ini sangat mempengaruhinya.
Bajirao sangat ingat bagaimana Mastani memberinya inspirasi selama kampanyenya, kehadiran istrinya telah menjadi sumber kegembiraan baginya.
Perasaan kehilangan menguasai Bajirao, dan dia mulai banyak minum alkohol.