Find Us On Social Media :

Ini Salah Satu Ciri Pemerintahan Indonesia pada Masa Reformasi

By Khaerunisa, Sabtu, 14 Mei 2022 | 20:40 WIB

Ilustrasi era reformasi. BJ Habibie, Kamis (21/5/1998) mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI yang baru di Jakarta, disaksikan presiden sebelumnya, Soeharto.

Setelah menjabat, Presiden BJ Habibie meletakkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia pada masa selanjutnya.

Habibie menghapus berbagai kekangan demokrasi yang berlaku di era Soeharto.

Dalam masa pemerintahan Presiden BJ Habibie muncul beberapa indikator pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Salah satunya, pada era reformasi diberikan ruang kebebasan pers sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan dan kenegaraan.

Selain itu, di era reformasi, sistem multipartai diberlakukan. Ini terlihat pada Pemilihan Umum 1999.

Habibie sebagai Presiden RI membuka kesempatan pada rakyat untuk berserikat dan berkumpul sesuai ideologi dan aspirasi politiknya.

Baca Juga: 'Dibenturkan' dengan Agama Kala Sudah Nyaman 'Kumpul Kebo' dengan Kafir Belanda, Nyai Dasima Malah Berakhir Tragis, Kisahnya Lahir untuk Propaganda Anti-Pribumi?

Baca Juga: Digunakan Angkatan Udara Israel Lawan Konvoi Senjata Hizbullah, Berikut 3 Kecanggihan Kekuatan Rudal Negara Yahudi Lainnya

Selain kebebasan berpendapat yang lebih terjamin sebagai hak warha negara, berikut ini ciri lainnya pemerintahan Indonesia pada masa Reformasi:

Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis dari sebelumnya.

Sistem Pemilu terus berkembang memberikan jalan bagi rakyat untuk menggunakan hak politik dalam Pemilu.

Puncaknya pada 2004 rakyat bisa langsung memilih wakilnya di lembaga legislatif serta presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung.