Find Us On Social Media :

Dibanggakan Setinggi Langit Oleh Barat Sebagai Senjata Ampuh Ukraina Untuk Melawan Rusia, 'Orang Dalam' Ukraina Ini Malah Ungkap Kebobrokan Senjata Anti-Tank Javelin

By Afif Khoirul M, Senin, 9 Mei 2022 | 12:45 WIB

Penampakan Rudal Javelin yang diangkut dengan pesawat militer AS.

"Javelin, telah terbukti sangat, sangat efektif dalam pertarungan ini," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada bulan April, merujuk pada konflik di Ukraina.

Gambar Bunda Maria Perawan Kristen dengan lembing telah menjadi meme internet selama konflik, dengan Presiden AS Joe Biden membual awal pekan ini orang tua Ukraina memanggil anak-anak mereka yang baru lahir "Javelin atau Javelina" untuk menghormati sistem Amerika.

Baranyuk dan marinirnya telah ditugaskan untuk menjaga pinggiran utara Mariupol, sebuah kota pelabuhan strategis di tenggara Ukraina, dari pasukan Rusia yang maju.

Komandan itu ditangkap dalam upaya yang gagal untuk melarikan diri dari kota, setelah ia bersama dengan beberapa orang yang setia menyadari bahwa janji Kiev untuk mengirim bantuan kepada pasukannya yang dikepung adalah kebohongan.

Mariupol telah menjadi medan pertempuran terberat selama konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, dan mengalami kehancuran besar.

Kota ini sekarang hampir seluruhnya dikendalikan oleh pasukan Rusia, dengan pabrik baja Azovstal, di mana prajurit Kiev dan pejuang nasionalis dari Batalyon Azov yang terkenal bersembunyi, sekarang menjadi tempat terakhir perlawanan Ukraina.

Rusia menyerang negara tetangganya menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.

Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Perancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Sementara Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.