Find Us On Social Media :

Termasuk Menerima Tawanan Perang yang Menyerah dengan Tangan Terbuka, Begini Aksi Heroik Rusia dalam Menghadapi Tawanan Perang Rusia-Ukraina, Beda Banget dengan Tudingan Media Barat!

By May N, Rabu, 4 Mei 2022 | 13:09 WIB

Ukraina mengklaim telah menewaskan dan melukai 4.300 tentara Rusia dan menghancurkan 146 Tank

Beberapa dari mereka menyerah dan diinterogasi oleh penyidik ​​kami.

Selanjutnya, Bastrykin membahas mengenai isu nasionalisme di Ukraina terutama di Donbass.

Bastrykin mengambil contoh Divisi Relawan Nazi-SS 'Galicia' yang dimuliakan di Ukraina, dan diberikannya gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta kepada komandan Nazi Shukhevich, yang berpartisipasi dalam genosida umat Yahudi dan salah satu pihak yang mengatur pembantaian massal warga Polandia di Ukraina.

Ukraina juga membuat Stepan Bandera sebagai Pahlawan Ukraina dan membuat ulang tahunnya ke-100 sebagai libur nasional.

Contoh kedua adalah Ukraina mengadopsi Undang-Undang Fasilitasi Pemfungsian Bahasa Ukraina sebagai Bahasa Negara yang mewajibkan warga negara untuk menggunakan bahasa Ukraina dalam semua kegiatan, kecuali untuk komunikasi sehari-hari dan ritual keagamaan.

Hal itu tentunya bertentangan dengan hukum internasional dan konstitusi Ukraina sendiri.

Tahun ini, mereka memperluas undang-undang ini sehingga sekarang semua media massa di Ukraina hanya dapat diterbitkan dalam bahasa Ukraina.

Selain itu, mereka memalsukan fakta sejarah di buku sekolah sedemikian rupa sehingga pada dasarnya mereka mengajarkan generasi muda untuk membenci Rusia.

Komite Investigasi juga telah melihat tokoh masyarakat di Ukraina menyerukan kepada sesama warga untuk membunuh etnis Rusia melalui media massa begitu sering sehingga pernyataan seperti itu telah menjadi normal baru di sana.

Semua ini memicu kebencian rasial dan xenofobia, melucuti hak-hak etnis minoritas dan mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia secara luas.

Penyiksaan sadis terhadap tawanan perang Rusia oleh neo-Nazi Ukraina tidak memiliki pembenaran, papar Bastrykin.

Juga, ada sejumlah provokasi, termasuk yang terjadi pada 3 April 2022 di Bucha, yang berusaha untuk menggambarkan peristiwa itu sebagai pembantaian penduduk lokal yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia.