Find Us On Social Media :

Naik Takhta Karena Tidak Ada Keturunan Laki-laki, Inilah Kisah Ratu Seondeok dari Kerajaan Silla di Korea, Memerintah dengan Damai dan Bangun Observatorium yang Jadi Keajaiban Nasional

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 23 April 2022 | 07:30 WIB

Ratu Seondeok, dari Kerajaan Silla di Korea, memerintah dengan damai.

 

Intisari-Online.comSeondeok adalah yang pertama dari tiga penguasa ratu kerajaan abad pertengahan Silla.

Dia adalah seorang diplomat yang terampil, penganut Buddha yang taat, dan pembangun yang produktif.

Selama masa pemerintahannya, Seondeok berhasil menginvasi Dinasti Tang China, mempromosikan Buddhisme sebagai agama nasional, dan memimpin Silla ke zaman kemasan seni, sains, dan sastra.

Seondeok adalah seorang wanita yang cerdas, kuat, dan masih dirayakan di Korea hingga hari ini.

Kerajaan Silla terletak di bagiab bawah semenanjung Korea, di zaman modern Korea Selatan, yang merupakan sebuah kerajaan yang sangat stabil secara internal, diperintah oleh salah satu rumah kerajaan terpanjang di dunia.

Silla kemudian akan menaklukkan kerajaan Baekje dan Goguryeo untuk menyatukan orang-orang di semenanjung Korea.

Pada masa Seondeok, Silla masih berperang dengan kejam dengan tetangga mereka.

Seondeok lahir di suatu tempat pada tahun 580 Masehi. Ayahnya, Chinpyong adalah penguasa yang masuk akal, tetapi tidak memiliki seorang putra.

Seperti semua pria pada masa itu, dia menyalahnya istrinya, Ma-ya, dan mengirimnya ke biara Buddha.

Dia menikah lagi, tetapi tidak dapat memiliki anak lagi, sehingga ketiga putrinya dengan  Ma-ya diasuhnya.

Mungkin, Seondeok adalah putri tertua, sehingga dia dipilih langsung oleh ayahnya untuk menggantikannya.

Sejak usia dini, Seondeok menunjukkan kebijaksanaan yang luar biasa, dan ayahnya percaya bahwa anak-anaknya yang paling cocok untuk memerintah.

Dalam sebuah legenda mengatakan bahwa ketika kaisar China mengirim Chinpyong beberapa biji peony, bersama dengan gambar yang menggambarkan mereka, Seondeok muda mengatakan bahwa bunga itu cantik, tetapi sayangnya tidak berbau.

Ketika ditanya apa maksudnya, Seondeok memberi tahu ayahnya bahwa jika bunga itu memiliki aroma yang harum, maka pasti akan dikelilingi oleh lebah dan kupu-kupu.

Ketika bunga itu dinyatakan tidak memiliki aroma, ayahnya menyatakan bahwa dia lebih bijaksana melebihi usianya, dan bahwa dia akan menggantikannya.

Dalam tradisi masyarakat Barat, jika Chinpyong meninggal tanpa keturunan laki-laki, maka takhta akan diberikan kepada saudara laki-laki atau keponakannya.

Namun, ini adalah pola yang berlaku di Eropa, serta di negara tetangga China.

Silla, memiliki persyaratan yang berbeda untuk seorang penguasa, karena untuk memerintah Silla, maka dia harus berasal dari kelas ‘Tulang Suci’, kelas yang mencakup keluarga penguasa, dan mereka yang  menikah dengan penguasa.

Seondeok dan beberapa sepupu perempuannya termasuk dalam kelas ini, tetapi tidak ada laki-laki di kelas ‘Tulang Suci’ selain ayah Seondeok.

Pada tahun 632, Seondeok naik takhta, melansir thathistorynerd.

Meskipun ada beberapa anggota kelas Tulang Sejati (kelas tepat di bawah  Tulang Suci) yang memprotes, banyak orang Silla sangat senang dengan Seondeok yang bertanggung jawab.

Seorang wanita yang bertanggung jawab atas Korea abad pertengahan tidak serevolusioner yang Anda bayangkan.

Meskipun masyarakat Silla masih menjalankan peran gender tradisional, perempuan dihormati, dan ditempatkan pada posisi kekuasaan.

Sudah ada Bupati Ratu sebelumnya, dan wanita biasanya bertanggung jawab atas keluarga.

Meskipun sikap ini kemudian berubah ketika Konfusianisme meresap ke dalam negeri, seorang penguasa wanita tidak terlalu keberatan pada waktu Seondeok.

Seperti banyak penguasa, Seondeok memiliki kegemaran membangun, dia terkenal karena membangun kuil Buddha, termasuk pagoda sembilan tingkat.

Kuil-kuilnya secara langsung dikreditkan karena membuat agama Buddha begitu populer di Silla.

Bangunan paling terkenal di Seondeok adalah observatorium. Menara Bulan dan Bintang atau Cheomseongdae adalah observatorium tertua di Asia timur.

Observatorium ini sedikit lebih tinggi dari 9 meter, dan memiliki 27 lapis batu bata untuk mengenali Seondeok sebagai penguasa Silla ke-27.

Dan ini merupakan satu-satunya struktur yang tersisa yang pasti dibangun olehnya, sisanya terbuat dari kayu, dan merupakan simbol nasional Korea.

Meskipun Silla sangat damai di dalam negeri, tetapi mereka hampir selalu berperang dengan tetangga mereka, yaitu Baekje dan Goguryeo.

Goguryeo adalah masalah sebenarnya.

Mereka adalah negara besar, dan mereka bertekad seperti Silla untuk menaklukkan seluruh semenanjung.

Baekje, meskipun lebih kecil, sama bermusuhannya.

Di sisi lain, Goguryeo adalah Tang  China, dan karena Tang China adalah musuh Goguryeo, maka mereka adalah salah satu sabat Seondeok, secara diplomatis.

Seondeok berjalan sesuai dengan Tang China. Dia membutuhkan bantuan mereka, tetapi mereka adalah negara Konfusianisme yang ketat, dan Konfusianisme tidak mau kalah dengan penguasa wanita.

Maka Kaisar China menawarkan bantuannya yang murah hati kepada Seondeok, tetapi dengan syarat Seondeok akan minggir, dan membiarkan seorang pangeran China memerintah menggantikannya.

Seondeok, jelas menolak, meski masih berhasil mendapatkan dukungan Tang.

Seondeok meninggal karena sakit sekitar tahun 647, kemudian menyerahkan takhta kepada sepupunya Jindeok.

Jindeok adalah penguasa Silla terakhir dari kelas Tulang Suci, dan takhta diteruskan kepada keponakannya.

Meskipun Seondeok meninggal lebih dari seribu tahun yang lalu, namun namanya masih cukup besar.

Observatoriumnya ditetapkan sebagai keajaiban nasional, dan upacara-upacara masih dilakukan di makamnya setiap tahun.

Baca Juga: Bak Jadi ‘Pion’ Propaganda Ambisi Kekaisaran Jepang, Beginilah Kehidupan Tragis Pangeran Yi U, Pangeran Terakhir Korea yang Tolak Nikahi Wanita Jepang dan Ingin Jaga ke-Koreaannya

 Baca Juga: Kehidupannya Bak Legenda, Inilah Kisah Janda Permaisuri Feng, Gunakan Kecantikannya yang Luar Biasa, Gadis Bangsawan yang Jadi Pelayan Budak Ini Lalu Jadi Ratu Terhormat dan Politisi Wanita Luar Biasa

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari