Find Us On Social Media :

Padahal Seluruh Dunia Sudah Bernapas Lega dari Covid-19, Mengapa Justru China Malah Kembali Babak Belur Akibat Covid-19, Terungkap Ini Penyebabnya

By May N, Rabu, 13 April 2022 | 16:01 WIB

Petugas kesehatan China mengambil sampel air liur untuk tes Covid-19. Situasi Covid-19 di China masih buruk

Di antara pelancong yang dites positif setelah bepergian dengan pesawat atau kapal, 2,02% infeksi tidak menunjukkan gejala.

Angka pada tenaga kesehatan dan pasien rawat inap ini hanya 0,75%.

Ini berubah selama era ketika strain Omicron dominan, ketika tingkat infeksi tanpa gejala jauh lebih tinggi.

Sebuah studi di Afrika Selatan pada bulan Januari menemukan bahwa proporsi pembawa tanpa gejala meningkat menjadi 16% selama wabah strain Omicron, dibandingkan dengan 2,6% selama wabah varian Beta dan Delta.

Dalam gelombang Omicrons saat ini di China, sekitar 70% infeksi yang tercatat pada bulan Maret tidak menunjukkan gejala.

Selain itu, pejabat kesehatan mengatakan bahwa hingga 95% infeksi tidak menunjukkan gejala, atau sangat ringan.

Mengapa Shanghai mencatat begitu banyak infeksi tanpa gejala?

Shanghai bukan satu-satunya tempat di China yang berurusan dengan Omicron saat ini, tetapi kota itu telah mencatat lebih dari 90% infeksi COVID-19 tanpa gejala.

Wabah di Shanghai disebabkan oleh sub-varian BA.2 (varian siluman) dari Omicron.

Di mana, orang berusia 60 tahun ke bawah dengan kesehatan yang baik menyumbang 84,5% dari total jumlah infeksi di kota ini.

Fu Chen, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai, mengatakan ada sejumlah faktor yang berperan, termasuk karakteristik virus, kekebalan manusia, tingkat vaksinasi, dan praktik, adalah infeksi yang dideteksi sejak dini melalui pengujian massal.

Selain itu, lebih dari 22 juta dari 25 juta penduduk kota telah divaksinasi lengkap dan setengahnya telah menerima suntikan booster, kata Fu.