Find Us On Social Media :

Padahal Seluruh Dunia Sudah Bernapas Lega dari Covid-19, Mengapa Justru China Malah Kembali Babak Belur Akibat Covid-19, Terungkap Ini Penyebabnya

By May N, Rabu, 13 April 2022 | 16:01 WIB

Petugas kesehatan China mengambil sampel air liur untuk tes Covid-19. Situasi Covid-19 di China masih buruk

Intisari - Online.com - China saat ini mencatat sejumlah besar infeksi tanpa gejala dalam gelombang wabah yang terkait dengan jenis Omicron, terutama sebagian besar tercatat di Shanghai.

Menurut South China Morning Post, China kini telah mencatat sejumlah besar infeksi tanpa gejala dalam gelombang wabah yang terkait dengan jenis Omicron.

Dari 103.965 infeksi di China pada Maret, hanya 3.046 yang bergejala, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional China.

Patut dicatat bahwa sebagian besar infeksi tanpa gejala tercatat di Shanghai.

Tidak seperti negara lain, China tidak menghitung infeksi tanpa gejala dalam penghitungan resminya, tetapi hanya mencatat kasus bergejala.

Namun, jika ada infeksi tanpa gejala, mereka tetap ditempatkan di ruang isolasi.

Berapa banyak infeksi tanpa gejala yang ada di Cina?

Selama wabah pertama di Wuhan pada tahun 2020, para ilmuwan mewawancarai, mensurvei, dan menguji 9.542 orang dan menemukan bahwa 82,1% dari mereka dinyatakan positif mengidap virus SARS-CoV-2 dan tanpa gejala.

Namun, setelah melewati puncak epidemi dan mencabut blokade seluruh kota, negara itu melakukan tes massal pada 889.000 orang dan menemukan bahwa hanya 457 orang yang tidak menunjukkan gejala.

Peneliti Universitas Peking menganalisis 95 studi yang melibatkan lebih dari 29,7 juta orang yang diuji di seluruh dunia antara Januari 2020 dan Februari 2021.

Menurut SCMP, hasil analisis yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open pada Desember tahun lalu menunjukkan bahwa proporsi infeksi tanpa gejala cukup berbeda.

Mereka menemukan bahwa, dari jumlah total infeksi di antara staf dan penghuni panti jompo, 4,52% tidak menunjukkan gejala.