Find Us On Social Media :

Kejamnya Bukan Main Sampai Pilih Potong Tangan daripada Lakukan Pekerjaan Ini, Inilah Cara Kerja Paksa Terburuk Ala Uni Soviet yang Nyaris Tidak Manusiawi

By Afif Khoirul M, Rabu, 6 April 2022 | 15:44 WIB

Kelompok tahanan di Sakhalin, pulau penjara terpencil, c. 1903.

Intisari-online.com  - Gulag adalah akronim Rusia untuk Kepala Administrasi Kamp Buruh Korektif dan Koloni Polisi Rahasia Uni Soviet.

Sistem Gulag diperkenalkan untuk mengisolasi dan melenyapkan elemen-elemen asing kelas, berbahaya secara sosial, mengganggu, mencurigakan, dan tidak setia lainnya, yang perbuatan dan pemikirannya tidak berkontribusi pada penguatan kediktatoran proletariat Uni Soviet.

Di bawah pemerintahan Stalin, Gulag mencapai puncaknya. Pada tahun 1934 Gulag memiliki beberapa juta narapidana Uni Soviet.

Stalin menggunakan Gulag untuk mempertahankan negara Uni Soviet dengan menjaga penduduknya dalam keadaan teror yang konstan.

Antara tahun 1929 dan 1953, 18 juta orang melewati sistem Gulag ini, banyak dari mereka tidak pernah kembali.

Gulag juga menahan tahanan politik, mereka yang dianggap musuh rezim Uni Soviet; siapa pun yang menonjol sebagai ancaman kecil dikirim ke kamp hukuman.

Mayoritas tahanan politik yang dikirim ke kamp penjara Gulag tidak bersalah dan bahkan tidak diadili.

Sebagian besar dari orang-orang ini ditangkap dan dijatuhi hukuman hanya berdasarkan kecurigaan sebagai "anti-Soviet."

Baca Juga: Pernah Bercita-cita Ingin Jadi Pendeta Kristen Ortodoks, Bahkan Sekolah untuk Itu, Inilah Sedikit Fakta tentang Joseph Stalin, Sang Diktator Pemimpin Uni Soviet

Baca Juga: Kini Musuhi Rusia, Dunia Pernah Berutang pada Uni Soviet Karena Selamatkan Dunia dari Kekejaman Nazi, Puluhan Juta Jiwa Soviet Jadi Korban

Tahanan politik merupakan tidak lebih dari 25% dari total populasi kamp penjara pada satu waktu.

Ketika laki-laki yang sudah menikah dikirim ke kamp kerja paksa Gulag, para istri dan anak-anak yang mereka tinggalkan juga menjadi korban.