Find Us On Social Media :

‘Bodo Amat!’, Joseph Stalin Diktator Soviet Ini Tak Hanya Kejam pada Rakyatnya, Bahkan Tidak Peduli Ketika Pasukan Jerman Tangkap Putra Kandungnya Hingga Dieksekusi

By K. Tatik Wardayati, Senin, 4 April 2022 | 17:45 WIB

Yakov Dzhugashvili, putra kandung joseph Stalin, yang dieksekusi tentara Jerman.

Intisari-Online.com –  Pada 22 Juni 1941, invasi ke Uni Soviet yang sudah direncanakan pun dimulai.

Raksasa militer Nazi melemparkan kekuatan penuh Wehrmacht ke Tentara Merah dalam sebuah manuver yang disebut Operasi Barbarossa, ini adalah aksi militer tunggal paling luas dalam sejarah umat manusia.

Merupakan eksploitasi berani yang melibatkan penggunaan lebih dari tiga ribu tank, tiga juta tentara Jerman di 150 divisi dan bala bantuan dari Italia, Rumania, dan Finlandia.

Jerman ketika itu berada di puncak kekuatan militer dalam hal taktik, pelatihan, moral, dan peralatan.

Dalam minggu-minggu pertama setelah melintasi perbatasan Soviet-Jerman, Wehrmacht menangkap jutaan tentara pasukan Tentara Merah, dan salah satunya adalah seorang pria bernama Yakov Dzhugashvili.

Pria bernama Yakov Dzhugashvili, yang ditangkap oleh Jerman di Smolensk, bisa saja lebih dikenal karena nama belakangnya memakai Stalin.

Rupanya ayah pria itu adalah pemimpin Soviet itu sendiri.

Segera saja berita ini menyebar, aparat propaganda Nazi pun ‘berlari’ dengan kecepatan penuh.

Penyiar menyebarkan berita tentang catatan interogasi dalam bahasa Rusia untuk merusak moral dan meyakinkan tentara di Tentara Merah untuk membelot.

Luftwaffe Jerman menjatuhkan ribuan selebaran yang melintasi garis Soviet dengan foto-foto yang menggambarkan putra Stalin itu dikelilingi oleh perwira Jerman.

Sementara itu, di Moskow, menantu perempuan sang penguasa lalim, Stalin, menderita atas nama suaminya.

Dia pun ditangkap, bersama putri Yakov ditahan di sebuah rumah.