Find Us On Social Media :

Berusia 8.500 Tahun, Bagunan Terawal Uni Emirat Arab Ditemukan di Lepas Pantai Abu Dhabi, Kemungkinan Rumah Penduduk Zaman Neolitik Pulau Ghagha

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 2 April 2022 | 17:30 WIB

Diperkirakan sebagai bangunan terawal di Uni Emirat Arab.

Intisari-Online.com – Di lepas pantai Abu Dhabi, ditemukan struktur bangunan yang kemungkinan berfungsi sebagai rumah bagi penduduk Neolitik Pulau Ghagha.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa pulau-pulau di lepas pantai Abu Dhabi tidak ‘gersang dan tidak ramah’ ribuan tahun yang lalu, tetapi justru merupakan ‘pantai subur’ yang siap untuk pemukiman.

Dilaporkan oleh CNN, bahwa para arkeolog di lepas pantai Abu Dhabi menemukan bangunan tertua yang diketahui di Uni Emirat Arab (UEA).

Struktur yang melingkar di pulau Ghagha itu setidaknya berumur 8.500 tahun, menjadikan bangunan itu 500 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

Para peneliti dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata setempat (DCT Abu Dhabi) membuat penemuan itu sebagai bagian dari program arkeologi di seluruh emirat.

Bangunan tersebut digambarkan dalam sebuah pernyataan sebagai ‘ruang bundar sederhana’, struktur itu kemungkinan berfungsi sebagai ‘rumah untuk komunitas kecil yang mungkin telah tinggal di pulau itu sepanjang tahun’.

Dinding batu mereka yang masih hidup berdiri setinggi lebih dari 91,44 cm.

Namun, tidak jelas kapan tepatnya pemukiman itu aktif, tetapi potongan-potongan arang yang ditemukan di situs tersebut telah bertanggal karbon sekitar 6.500 SM.

Baca Juga: Berusia 800 Tahun, Ditemukan Belati Bollock Abad Pertengahan di Belgia, dengan Bentuk Gagang Khas, yang Serupai Dua Kantong Pelindung pada Bagian Intim Pria

 Baca Juga: Berusia 1.000 Tahun, Makam Ahli Bedah Sican yang Kenakan Topeng Emas, Ditemukan di Peru dengan Beberapa Instrumen Bedah Tengkorak Terbuat dari Emas dan Perak di Dalamnya, Siapa Dia?

Tim arkeolog itu juga menemukan ratusan mata panah batu dan alat berburu lainnya.

Di satu bagian reruntuhan, para peneliti menemukan sisa-sisa seseorang yang terkubur hampir 5.000 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa situs tersebut “tetap menjadi bagian penting dari lanskap budaya” selama ribuan tahun.