Jadi Korban Intrik Politik, Inilah Kisah 'Permaisuri yang Berduka' Wang Wengxu, yang Dijual ke Putra Mahkota Saat Gadis, Akhir Hidupnya Sungguh Tragis, Keluarganya Dibantai oleh Kaisar yang Berkuasa

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Wang Wengxu, yang dijuluki 'Permaisuri yang Berdukacita'

Intisari-Online.comKisah hidup Permaisuri Wang Wengxu yang singkat menunjukkan bahwa peristiwa tragis itu berada di luar kendalinya.

Dia dijual ke rumah tangga putra mahkota, dia pekerja keras, dan sangat berbakat.

Sayangnya, dia menjadi korban intrik politik.

Kisahnya menunjukkan bahwa dia memang ‘Permaisuri yang Berduka’.

Namun, semua usahanya tidak sia-sia, dia kelak akan melahirkan Kaisar Xuan, yang akan menghormati kesulitan ibunya dengan mengangkatnya secara anumerta ke status Permaisuri.

Permaisuri Wang Wengxu lahir sekitar tahun 109 SM.

Ibunya, Wang Ren, berasal dari Zhu Commandery, dan ayahnya adalah Wang Naishi dari Distrik Guangwang.

Permaisuri Wang Wengxu memiliki dua saudara laki-laki.

Baca Juga: Korbankan Kebahagiaannya Sendiri Demi Kerajaan, Inilah Kisah Permaisuri Xi Shi, yang dengan Kecantikannya Jadi Mata-Mata untuk Jatuhkan Kerajaan Musuh, Berhasilkah Dia?

Baca Juga: Kisah Cinta Tragis Permaisuri Xiaowu, Bagaimana Seorang Kaisar Berduka Atas Kehilangan Permaisuri Tercintanya yang ‘Rusak’ Wajahnya Karena Sakit

Keluarga Wang Wengxu miskin dan sering berjuang untuk mencari nafkah.

Saking miskinnya, ketika Wang Wengxu berusia sembilan tahun, dia dikirim sebagai anak angkat ke Liu Zhongqing, yang merupakan kerabat jauh kaisar.

Di sana dia belajar menyanyi dan menari, hingga tumbuh menjadi gadis cantik dan cerdas.

Ketika Wang Wengxu berusia lima belas tahun, seorang pedagang bernama Jia Chang’er, datang ke Liu Zhongqing untuk membeli penyanyi dan penari.

Liu Zhongqing memutuskan untuk memilih enam penari, dan salah satunya adalah Wang Wengzu.

Tetapi, ketika Wang Wengxu mengetahui dia akan dijual ke Jiang Chang’er, dia melarikan diri ke rumah ibunya.

Namun, Liu Zhongqing mengikutinya dan berbohong kepada orangtuanya bahwa dia tidak akan menjualnya.

Orangtua Wang Wengxu percaya kepadanya dan mengirim anaknya kembali.

Baca Juga: Dikenal Rendah Hati dan Hemat, Inilah Kisah Permaisuri Xu Pingjun, Menikah dengan Rakyat Jelata yang Jadi Kaisar, Akhir Hidupnya Dibunuh dengan Diracun oleh Selir Kaisar

Baca Juga: Usia Sebelas Tahun Dipaksa Neneknya untuk Menikah dengan Pamannya, Inilah Kisah Tragis Permaisuri Zhang Yan, yang Mati Kesepian dan Terlupakan

Beberapa hari kemudian, Liu Zhongqing menjual Wang Wengxu ke Jia Cang’er.

Ketika mereka melewati rumah Wang Wengxu, dia memanggil orangtuanya dan memberi tahu mereka tentang situasi yang dihadapinya.

Orangtuanya patah hati dan bertekad untuk membelinya kembali, mereka lalu mengikuti anaknya itu ke Lunu.

Sayang, mereka kehilangan jejak Wang Wengxu dan tidak dapat menemukannya kembali.

Mereka akhirnya menyadari bahwa putri mereka tidak akan pernah pulang kembali.

Wang Wengxu tiba di Chang’an, melansir History of Royal Women, lalu dikirim ke istana Liu Ju (pewaris sesungguhnya).

Saat dia menari, putra Liu Ju, Liu Jin yang berusia tujuh belas tahun, melihatnya dan jatuh cinta padanya. Ibunya adalah seorang selir yang bermarga Shi.

Tidak lama kemudian mereka menikah, Wang Wengxu menjadi selir dari Cucu Kekaisaran.

Baca Juga: Anggun, Ramping dengan Rambut Indah, Inilah Janda Permaisuri Ma, yang Akan Menghukum Orang yang Tidak Bisa Hemat dan Coret Namanya dari Daftar Klan

Baca Juga: Dijuluki ‘Permaisuri Licik dan Kejam’, Inilah Janda Permaisuri Dou, Meski Rendah Hati dan Cakap dalam Pemerintahan, Namun Lenyapkan Saingannya demi Takhta Saudara Laki-lakinya yang Kejam

Pada tahun 91 SM, dia melahirkan seorang putra bernama Liu Bingyi (calon Kasar Xuan dari Han), yang dikenal sebagai cicit Kekaisaran.

Sayangnya, kebahagiaan Permaisuri Wang Wengxu tidak bertahan lama, karena beberapa bulan setelah putranya lahir, ayah mertuanya dan Permaisuri Wei Zifu dituduh melakukan sihir.

Kaisar Wu memerintahkan eksekusi massal terhadap rumah tangga Liu Ju.

Mereka membunuh semua orang termasuk selir Wang Wengxu.

Satu-satunya yang selamat adalah putranya, yang diselamatkan oleh seorang pejabat bernama Bing Ji, yang mengasihani bayi itu dan melindunginya dari pembantaian.

Liu Bingyi kemudian naik takhta pada tahun 74 SM, dan menjadi Kaisar Xuan, yang kemudian mengangkat ibunya yang sudah meninggal ke status Permaisuri.

Gelar yang diberikan pada ibunya adalah ‘Permaisuri yang Berdukacita’.

Kaisar Xuan juga menghormati ibu Permaisuri Wang Wengxu, yang masih hidup, dengan menjadikannya Lady Boping, yang ketika meninggal menjadi Lady Sicheng.

Baca Juga: Kisah Marie-Therese Nguyen Huu Thi Lan, Permaisuri Kekaisaran Vietnam yang Terakhir, Menikah dengan Dispensasi dari Vatikan, Digulingkan oleh Pimpin Republik Demokratik Vietnam

Baca Juga: Kisah Turhan Hatice Sultan, Wanita Paling Kuat di Kekaisaran Ottoman, Tawanan yang Jadi Selir Kesayangan Sultan Ibrahim, Ambisi Membuatnya Jadi Pembunuh, Namun Tempat Ibadah Dibangunnya dengan Aman

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait