Find Us On Social Media :

Ketakutan Dunia Makin Menjadi-jadi, Empat Skenario Ini Cocok Jika Rusia Menggunakan Senjata Nuklir, Apa Saja?

By May N, Selasa, 29 Maret 2022 | 08:56 WIB

Senjata nuklir milik Rusia

Intisari - Online.com - Pernyataan seorang politisi senior Moskow tentang perang nuklir ditanggapi oleh seorang mantan duta besar Amerika Serikat untuk Rusia.

Politisi senior itu menyatakan perang nuklir bukanlah hal baru.

Ia juga mensinyalir Kremlin malah sudah berniat meluncurkan serangan sebelum invasi ke Ukraina dilakukan.

Melansir Yahoo News, Dmitry Medvedev, mantan perdana menteri dan presiden Rusia yang sekarang menjadi wakil ketua dewan keamanan negara itu, memperingatkan akhir pekan ini bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklirnya untuk melawan negara yang menggunakan senjata konvensional.

Medvedev mengatakan kepada Guardian bahwa doktrin nuklir Rusia tidak akan mengharuskan negara musuh untuk menembak terlebih dahulu.

Dia juga menyebutkan empat skenario di mana Rusia akan meluncurkan persenjataan nuklir mereka:

1. Jika Rusia terkena rudal nuklir.

2. Jika ada senjata nuklir lain yang digunakan untuk melawan Rusia atau sekutunya.

Baca Juga: Pembayaran Gas Rusia Gunakan Rubel Bikin Barat Kisruh dan Jadi Konflik Baru Perang Rusia-Ukraina, Apa Sebabnya?

Baca Juga: Main Aman Pilih Bungkam, Karena Diberi Untung Ini dari Rusia-Ukraina, Puluhan Negara Afrika Ini Diprediksi Akan Kena Imbasnya Cepat Atau Lambat, Gara-Gara Perang Rusia-Ukraina Ini

3. Serangan terhadap "infrastruktur kritis" yang melumpuhkan penangkal nuklirnya.

4. Jika tindakan agresi dilakukan terhadap Rusia dan sekutunya yang membahayakan keberadaan negara itu sendiri.

Kata-kata Medvedev adalah peringatan nuklir terbaru yang keluar dari Moskow setelah Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam "siaga tinggi" menyusul invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Pada hari Selasa, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menolak untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir jika mereka dihadapkan dengan ancaman eksistensial.

Dan, pada hari Kamis, Rusia meningkatkan retorika lagi. Dmitry Polyanskiy, wakil duta besar Rusia untuk PBB, memperingatkan Moskow berhak untuk menggunakan senjata nuklir jika "diprovokasi".

Namun, mantan duta besar AS, Michael McFaul, mengatakan bahwa ancaman senjata nuklir "bukan hal baru".

Dia menyatakan bahwa tidak ada dari empat kondisi yang digariskan oleh Medvedev akan terjadi atau kecil kemungkinannya terjadi.

"Tidak satu pun dari kondisi ini hadir atau bahkan terancam. Tidak ada yang akan terjadi.

Baca Juga: Pantas Saja Dunia Langsung Ketar -Ketir Ketika Rusia Umumkan Gunakan Mata Uang Rubel Jika Ingin Membeli Gasnya, Ternyata Peraturan Itu Bisa Mengacaukan Eropa Ini Alasannya

Baca Juga: Ramai Soal Senjata Biologis, hingga Indonesiapun Sempat Dituding Rusia Jadi Tempat Penelitian Biologis Amerika, Ini Hal Mengerikan dari Senjata Biologis, Termasuk Pandemi Jadi Senjata Militer

"NATO tidak akan pernah menyerang Rusia terlebih dahulu, apalagi membahayakan keberadaan Rusia. Tidak pernah," tweet McFaul.

"Perhatikan, dia tidak mengatakan 'Jika NATO memasok jet tempur ke Ukraina.'

Dia menambahkan, "Perhatikan, dia tidak mengatakan 'jika Rusia mulai kalah di medan perang di Ukraina'.

"Bahkan, dibandingkan dengan doktrin Rusia sebelum invasi ke Ukraina, saya tidak melihat hal baru sama sekali dalam apa yang dikatakan Medvedev mengenai kondisi di mana Rusia akan menggunakan senjata nuklir. Apa yang saya lewatkan?"

"Dan untuk tindakan, saya tidak melihat bukti bahwa kekuatan nuklir Rusia sekarang berada dalam siaga yang lebih tinggi daripada sebelum menyerang Ukraina. Koreksi saya jika saya salah."

Melansir Reuters, sebelumnya diberitakan, pejabat yang mengurusi tentang kebijakan keamanan Rusia menyatakan, negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (22/3/2022).

Pernyataan itu dirilis setelah hampir empat minggu lamanya Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina.

Baca Juga: Tuai Kecaman dari Tokoh Pro-Ukraina Sendiri, Rusia Selidiki Dugaan Video Pasukan Ukraina Siksa Tawanan Perang

Baca Juga: Pantas Tak Gentar Walau Terancam Dimusuhi Seisi Bumi, Musuh Rusia Saja Malah Terang-terangan Sebut Dunia Membutuhkan Rusia, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, muncul kekhawatiran Barat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir.

Peskov mengeluarkan pernyataan dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya.

Baca Juga: Perlawanan Belum Padam Meski Seluruh Negaranya Sudah Remuk Total Dihajar Rusia, Ukraina Malah Sesumbar Punya Senjata Baru Ini yang Bisa Bikin Rusia Ketakutan, Apa Itu?

Baca Juga: Bak Tak Peduli Rakyatnya Jelas-jelas Mendukung Ukraina dan Memusuhi Putin, Presiden Belarusia Ternyata Akan Tetap Membantu Rusia Sepenuhnya di Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya