Konstantin Suschik adalah seorang desainer grafis di Belarusia yang menggunakan kemampuannya mendukung pergerakan perlawanan terhadap Presiden Aleksandr G. Lukashenko, sosok kuat yang menguasai Belarusia selama 28 tahun.
Gerakan itu runtuh dalam sebuah gelombang represi setelah ratusan ribu warga protes melawan pemilihan kembali Lukashenko di tahun 2020.
Kini Suschik melawan Lukashenko dan patronnya, Vladimir Putin Presiden Rusia.
Namun ia tidak melakukannya dengan merancang kampanye politik, tetapi dengan senapan Kalashnikov.
Ia pun membangun kekuatan itu bukan di Belarusia melainkan di Ukraina.
Suschik (31) adalah salah satu dari ratusan buangan Belarusia yang bergabung dengan batalyon Kastus Kalinuoski.
Batalyon ini adalah sebuah unit relawan yang membantu mempertahankan Ukraina sebagai bagian dari tentara resmi Ukraina.
Tidak seperti ribuan pejuang asing yang pergi ke Ukraina untuk melawan Rusia, Suschik sudah lama tinggal di Kyiv sebagai pengasingan Belarusia bersama ribuan warga Belarusia lain yang melarikan diri ke Ukraina menghindari penjara atas aktivisme mereka di Belarusia.
"Segera setelah perang dimulai, kami memutuskan tetap berada di sini karena tidak ada tempat untuk lari lagi, negara kami hancur di bawah kependudukan," ujar Suschik, dalam sebuah wawancara telepon oleh NY Times.
Ia menjawab dari pusat pelatihan di wilayah pinggiran di ibu kota Ukraina.