Penulis
Intisari-Online.com -Juana la Loca adalah Ratu Kastilia dari tahun 1504 hingga 1516.
Juana dari Kastilia, yang dikenal sebagai Juana la Loca atau Joanna the Mad, adalah kakak perempuan Catherine dari Aragon dan adik ipar Henry VIII dari Inggris.
Juana menikah dengan Philip the Handsome pada tahun 1496, ketika dia berusia 16 tahun.
Dia kemudian memiliki enam anak dengan suaminya, termasuk Charles, yang kemudian menjadi Kaisar Romawi Suci.
Juana adalah seorang wanita muda yang cerdas dan menerima pendidikan yang cukup untuk periode waktu tersebut.
Dilaporkan bahwa Juana dapat berbicara tiga bahasa utama di Semenanjung Iberia, bersama dengan bahasa Latin dan Prancis.
Melansir The Tudor Society, Juana tidak pernah diharapkan menjadi Putri Asturias (gelar pewaris takhta Aragon), apalagi Ratu Spanyol.
Juana memiliki dua kakak, saudara perempuannya, Isabella, dan seorang saudara laki-laki, Juan.
Juan meninggal pada tahun 1497 pada usia 19 tahun.
Kakak perempuan Juana, Isabella meninggal pada 1498, tak lama setelah melahirkan putranya Miguel.
Miguel meninggal pada tahun 1500 sebelum ulang tahunnya yang kedua.
Kematian-kematian ini dengan cepat melambungkan Juana ke posisi barunya sebagai Putri Asturias, gelar yang diberikan kepada pewaris takhta Kastilia.
Ibu Juana, raja Katolik yang tangguh, Isabella I dari Kastilia, meninggal pada tahun 1504.
Kematian inimeninggalkan tahta Kastilia dan Leon kepada Juana.
Juana mewarisi Kerajaan Aragon dari ayahnya setelah kematiannya pada tahun 1517.
Juana mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan mental pada tahun 1504, ketika ibunya terserang demam.
Baca Juga: Setelah Nyaris Borong Iron Dome dari Negara Yahudi, Kini Ukraina Minta 1.000 Rudal Per Hari dari AS
Seperti yang terlihat di waktu lain selama hidupnya, Juana tidak makan atau tidur ketika ibunya jatuh sakit.
Setelah mengunjungi ibunya, Juana ingin bergabung dengan suaminya di Flanders.
Hal ini berarti dia harus melakukan perjalanan melalui Prancis pada saat Prancis dan Kastilia sedang berperang.
KetikaJuana dicegah pergi ke Flanders, Juana yang berusia dua puluh empat tahun menjadi marah.
Mungkin salah satuperistiwa di mana Juana menjadi mengerikankarena ketidakstabilan mentalnya adalah ketika suaminya meninggal pada bulan September 1506.
Juana berada dalam api cemburu atas gundik suaminya, bahkan dilaporkan akan menyerang setidaknya satu di antaranya.
Juana juga menolak untuk berpisah dengan jenazah suaminya yang telah meninggal untuk waktu yang lama.
Setelah suaminya meninggal pada tahun 1506, ayahnya menguburkan jenazahnya.
Namun, Juana biasa membuka makam dan membelai jenazah suaminya.
Akhirnya dia memerintahkan untuk menggali tubuh dan mencium kaki suaminya.
Selain itu,Juana akan membawa peti mati suaminya ke mana-mana bersamanya dan menyimpannya di bawah tempat tidurnya.
Saat hamil, Juana bepergian dengan tubuh suaminya dari Burgos ke Granada, di mana sang suami akan dimakamkan.
Juana dikatakan telah membuka peti mati suaminya untuk memeluknya dan menciumnya.
Bertahun-tahun kemudian, dia mengizinkan penguburan jenazah suaminya di luar jendelanya.
Namun suami yang dicintai Juana, Philip, juga merupakan orang yang telah menyebarkan desas-desus tentang kegilaanJuana ketika dia masih hidup.
PerilakuJuana setelah kematiannya mungkin telah memperkuat desas-desus ini.
Baca Juga: Bagaimanakah Cara Dakwah Sunan Kalijaga? Ternyata Seperti Ini
Putra Juana, Charles, yang menjadi Kaisar Romawi Suci Charles V, akhirnya mengambil alih dari Juana sebagai wali, dan kemudian, raja.
Pada tahun 1509 Juana ditempatkan di Biara Kerajaan/Biara Santa Clara di Tordesillas, Kastilia.
Charles melarang Juana mengunjungi siapa pun. Dia meninggal di sana pada 12 April 1555 pada usia 75.
Juana dimakamkan di La Capilla Real Granada, tempat peristirahatan suami dan orang tuanya.