Permaisuri utama Xianfeng adalah Permaisuri Zhen. Dan dia berteman dengan Cixi.
Hubungan itu membantu mereka berdua dengan baik, sampai Cixi melahirkan satu-satunya putra kaisar yang masih hidup pada tahun 1856.
Inilah peristiwa yang mengangkat statusnya dan memberinya kunci kekuasaan.
Kudeta
Di awal masa pemerintahannya, Xianfeng menghadapi masalah besar baik di dalam maupun di luar negeri.
Dia berkuasa pada usia 18 tahun pada tahun 1850, tahun yang sama ketika kelaparan yang meluas menyebabkan Pemberontakan Taiping, pemberontakan petani besar-besaran di provinsi-provinsi selatan.
Dalam menghadapi semua kekacauan ini, Kaisar Xianfeng meninggal pada tahun 1861.
Hal ini membuat putra Cixi yang berusia lima tahun menjadi pewaris kekaisaran. Dia dijuluki Kaisar Tongzhi.
Tapi sebelum kematiannya, Xianfeng telah memilih delapan pria untuk membentuk Dewan Bupati dan memerintah sampai putranya dewasa.
Cixi tidak suka dengan ide. Oleh karenanya, dia pun menyerang mereka. Dia membuat para bupati telah menasihati kaisar dengan buruk.