Penulis
Intisari-Online.com - Inilah kisahCixi, seorang selir kontroversial yang menjadi Janda Permaisuridi China.
Cixi lahir pada tahun 1835. Namun hingga remaja diatidak menunjukkan tanda-tanda kebesaran masa depan yang jelas.
Namun dengantekad yang teguh, Cixi berhasilnaik ke tampuk kekuasaan diChina.
Di mana diamenjadi Janda Permaisuri, memerintah sebagai ratu wali dari tahun 1861 hingga kematiannya pada tahun 1908.
Ini adalah salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah China.
Dilansir darinationalgeographic.com pada Jumat (25/3/2022), Cixi adalahManchu, etnis minoritas yang berkuasa sejak tahun 1600-an.
Karena dia terlahir sebagai wanita, pendapatnya tidak berarti apa-apa bagi pria.
Seperti gadis remaja lainnya saat itu, Cixi yang berusia 16 tahun harus diserahkan oleh keluarganya untuk dianggap sebagai selir bagi kaisarChina yang baru dinobatkan, Xianfeng.
Siapa yang menyangka bahwa dia terpilih sebagai permaisuri berpangkat rendah.
Cixi pun meninggalkan keluarganya untuk tinggal di Kota Terlarang bersama wanita lain di harem kaisar.
Permaisuri utama Xianfeng adalah Permaisuri Zhen. Dan diaberteman dengan Cixi.
Hubungan itu membantu mereka berdua dengan baik, sampai Cixi melahirkan satu-satunya putra kaisar yang masih hidup pada tahun 1856.
Inilah peristiwa yangmengangkat statusnya dan memberinya kunci kekuasaan.
Kudeta
Di awal masa pemerintahannya, Xianfeng menghadapi masalah besar baik di dalam maupun di luar negeri.
Dia berkuasa pada usia 18 tahun pada tahun 1850, tahun yang sama ketika kelaparan yang meluas menyebabkan Pemberontakan Taiping, pemberontakan petani besar-besaran di provinsi-provinsi selatan.
Dalam menghadapi semua kekacauan ini, Kaisar Xianfeng meninggal pada tahun 1861.
Hal ini membuat putra Cixi yang berusia lima tahun menjadi pewaris kekaisaran. Dia dijuluki Kaisar Tongzhi.
Tapi sebelum kematiannya, Xianfeng telah memilih delapan pria untuk membentuk Dewan Bupati dan memerintah sampai putranya dewasa.
Cixi tidak suka dengan ide. Oleh karenanya, dia pun menyerang mereka. Dia membuat para bupati telah menasihati kaisar dengan buruk.
Cixi, yang saat itu dikenal sebagai Selir Yi, bekerja sama dengan Zhen dalam sebuah rencana untuk melancarkan kudeta.
Dia dan Zhen didukung oleh dua saudara laki-laki Xianfeng, Pangeran Gong—pendukung untuk menenangkan Barat—dan Pangeran Chun, yang telah menikahi adik perempuan Yi.
Cixiberhasil menggulingkan para bupati, memenjarakan lima orang di antaranya, mengeksekusi satu orang, dan memerintahkan dua orang untuk bunuh diri.
Dia pun menjadiJanda permaisuriyangmemerintah sampai kaisar anak itu dewasa.
Selama memerintah,lawan-lawannya menganggap Cixi sebagai konspirator yang licik dan haus darah.
Secara resmi, Cixi harus mundur ketika Tongzhi dewasa pada tahun 1873.
Dua tahun dalam pemerintahannya, serangan cacar membunuh kaisar muda, yang tidak meninggalkan ahli waris.
Namun beberapa percaya bahwa Cixi yang haus kekuasaan telah meracuni putranya untuk mempertahankan kekuasaan sendirian.
Ketika putranya meninggal, Cixi merebut tampuk pemerintahan.
Dia mengadopsi putra saudara perempuannya dan Pangeran Chun dan menamainya Kaisar Ci'an.
KetikaKaisar Ci'an meninggal mendadakpada tahun 1881, dia mengangkatkaisar baru, Guangxu—yang baru berusia tiga tahun. Lalu terus bertindak sebagai wali.
Cixi terus memerintah Cina sampai kematiannya.
Cixi meninggal pada November 1908, hanya satu hari setelah kematian Guangxu.
Banyak yang percaya dia telah meracuni untuk memastikan penguasa yang lemah akan tetap berada di bawah kekuasannya.
Cixi menamai keponakannya yang berusia dua tahun sebagai pewaris dan menunjuk seorang janda permaisuri baru untuk mengawasi bangsa yang dibawanya ke zaman modern.