Find Us On Social Media :

Digadang-gadang, Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) Ternyata Berdiri di Dasar Keuangan yang Bergoyang, Investasi-investasi Ini Dinilai Terlalu 'Ajaib' dan Investor Terbesar Menarik Diri

By May N, Kamis, 24 Maret 2022 | 06:00 WIB

Ilustrasi ibu kota negara baru (IKN) Nusantara dan pembangunannya yang kontroversial

Awalnya, pemerintah mengindikasikan bahwa hanya 19,2% dari uang yang akan disalurkan dari APBN, selebihnya ditanggung oleh investor internasional dan domestik serta BUMN.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan kepada Asia Times pada Agustus 2019, tak lama setelah proyek diumumkan, bahwa sebagian dana akan berasal dari “manajemen aset” – penjualan atau penyewaan kantor pemerintah yang ada di lokasi pilihan di Jakarta Pusat di mana harga tanah setinggi $5.000 per meter persegi.

Baca Juga: Bak Giring Warganya Sendiri ke Jurang Kematian, Ucapan Luhut yang Bebaskan Orang untuk Jalan-jalan Berubah Miris Usai Kemenkes Bocorkan Data Ini

Baca Juga: Bak Tak Sabar untuk Menyerbu Usai Luhut Bebaskan Karantina, Kasus 'Son oF Omicron' Melonjak di Negara-negara Tetangga, Mulai Dominan Gara-gara Sifatnya Ini

Pendanaan lainnya diharapkan akan bersumber dari Otoritas Investasi Indonesia (INA) yang baru dibentuk, yang Sovereign Wealth Fund-nya berbeda dari kebanyakan model lainnya dalam cara mengusulkan untuk menggunakan terutama modal asing daripada modal dalam negeri.

UEA mengumumkan pada Maret 2021 akan menyumbangkan $10 miliar untuk dana tersebut, komitmen terbesar sejauh ini.

Tapi sedikit yang diketahui tentang janji $9,5 miliar dari organisasi keuangan di AS, Kanada dan Jepang dan Belanda.

Baca Juga: Sudah Lampaui Total Pasien di Wisma Atlet Saat Ini, Kasus Covid-19 pada Anak Alami Lonjakan Drastis, Luhut Tetap Bergeming Tolak Usulan Anies Hentikan PTM?

Baca Juga: Pantas Luhut Sampai Nyerah Putuskan PPKM Level 3, Omicron yang Diklaim Ringan Nyatanya Ciptakan Hari Paling Mematikan di Tetangga Indonesia Ini