Penulis
Intisari - Online.com -Indonesia kembali memasuki masa PPKM dengan keputusan yang diturunkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut PPKM level 3 diterapkan di Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya.
"Berdasarkan level asesmen, aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya akan ke level 3," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang digelar secara daring pada Senin (7/2/2022).
"Bukan karena tingginya kasus, tapi karena rendahnya tracing," lanjutnya.
Lebih jelasnya beginilah aturan PPKM level 3:
Pertama, industri orientasi ekspor dan domesti dapat beroperasi 100 persen.
Jika memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), 75 persen karyawan harus sudah divaksin dosis kedua serta menggunakan PeduliLindungi.
Kedua, kegiatan di supermarket dapat beroperasi sampai dengan pukul 21.00 dan maksimal pengunjung 60 persen, sementara pasar rakyat dapat beroperasi sampai pukul 20.00 dan maksimal pengunjung 60 persen.
Ketiga, mal akan dibuka sampai pukul 21.00 dengan maksimal 60 persen pengunjung.
Bagi anak berusia kurang dari 12 tahun, minimal harus sudah divaksin dosis pertama.
Tempat bermain anak-anak serta tempat hiburan dapat dibuka maksimal 35 persen dan wajib menunjukkan bukti vaksinasi dosis pertama untuk anak dibawah 12 tahun.
Keempat, warteg atau lapak jajan, restoran, dan kafe dapat dibuka sampai pukul 21.00 dengan maksimal pengunjung 60 persen.
Kelima, bioskop masih akan tetap dibuka dengan anak dibawah 12 tahun diperbolehkan masuk, tetapi harus sudah menerima vaksin dosis pertama.
Keenam, tempat ibadah beroperasi dnegan kapasitas maksimal 50 persen, fasilitas umum maksimal 25 persen, dan kegiatan seni budaya, olahraga, serta sosial masyarakat juga beroperasi 25 persen.
Ganasnya Omicron
Banyak pihak yang masih menyebut keanehan karena Omicron yang terbilang ringan ternyata bisa sampai membuat Luhut menerapkan PPKM Level 3.
Namun Omicron masuk ke dalam Variant of Concern (VoC) bukan tanpa alasan.
Negara tetangga Indonesia, Australia, mengalami hari paling mengerikan sepanjang pandemi virus Corona (Covid-19).
Negara itu mencetak tambahan kematian terbanyak dalam sehari.
Situasi terjadi ketika varian Omicron yang menyebar cepat terus-terusan memicu kenaikan angka rawat inap sampai terus-terusan menciptakan rekor harian baru.
Reuters Selasa 18/1/2022 memberitakan Australia tengah menghadapi wabah Corona terparah di negara itu.
Varian Omicron menjadi pemicu menempatkan lebih banyak pasien di rumah sakit dan ICU.
Ada 74 kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan dalam sehari.
Kematian tersebut berasal dari tiga negara bagian paling padat di Australia: New South Wales, Victoria, dan Queensland.
Angka ini sudah melampaui rekor kematian tertinggi sebelumnya, yaitu 57 kematian yang tercatat pada Kamis (13/1).
Sebanyak 36 kematian terjadi yang menyumbang total kematian tertinggi dari New South Wales, lokasi kota Sydney.
Angka ini adalah rekor tertinggi untuk tambahan kematian harian di negara bagian ini.
"Hari ini, merupakan hari yang sangat sulit bagi negara bagian kita," ucap Premier New South Wales, Dominic Perrottet, dalam konferensi pers.
Perottet sudah mendapatkan kritik karena mengesampingkan pembatasan ketat untuk wilayahnya.
Ia berdalih New South Wales mencatat angka vaksinasi yang tinggi, dan menegaskan jika rumah-rumah sakit di New South Wales akan mampu menghadapi kenaikan jumlah penerimaan pasien.
"Meskipun ada tantangan, itu bukan tantangan yang unik bagi seluruh dunia," sebutnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini