Dikutip Britannica, sejak tahun 1910, semenanjung Korea dikuasai Jepang.
Pasca-Jepang menyerah pada sekutu dan Perang Dunia II berakhir, momentum itu pun tiba.
Semenanjung Korea jatuh ke tangan sekutu dan dibagi dua.
Bagian selatan di bawah kekuasaan AS, sedangkan bagian Utara dikuasai Uni Soviet.
Pada 1948, wilayah selatan mendeklarasikan berdirinya Republic of Korea yang dipimpim Syngman Rhee, sosok anti-komunis.
Sementara di wilayah utara, Uni Soviet memilih gerilyawan muda komunis yakni Kim Il Sung mendeklarasikan berdirinya Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).
Dukungan penuh dari Uni Soviet, membuat Kim Il Sung memegang kekuatan politik yang kuat.
Ini memperkokoh posisinya sebagai pemimpin partai komunis Chosun.
Pada 1946, partai tersebut dibentuk kembali sebagai Partai Buruh Korea Utara.
Partai ini memperkokoh landasan Korut sebagai negara komunis lewat nasionalisasi tanah pertanian.