Pada 11 Maret 2022, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah yang melarang penjualan atau pengiriman uang kertas berdenominasi dolar ke Rusia dengan cara apa pun.
Langkah tersebut mempercepat proses de-dolarisasi ekonomi Rusia yang telah berlangsung sejak 2014, ketika AS dan mitra NATO-nya memberlakukan sanksi sebagai tanggapan atas reunifikasi Krimea dengan Rusia.
Pada 18 Maret 2022, anggota Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), yang meliputi Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan, menyetujui transisi bertahap ke penyelesaian dalam mata uang nasional, menurut kepala Kementerian Pembangunan Ekonomi negara itu.
Sebelumnya, Rusia memulai perdagangan bilateral mata uang nasional dengan China, India, Turki, dan Iran.
Moskow juga mendiversifikasi cadangan Bank Sentralnya.
Pada pertengahan 2021, hanya 16,4% kekayaan nasional Rusia disimpan dalam dolar AS, menurut Reuters.