Dia juga membuat kebiasaan mengundang orang miskin dan orang tua ke rumahnya untuk minum teh.
Kedengarannya tidak terlalu aneh sampai Anda mengetahui bahwa dia menyajikan teh dari peti mati favoritnya.
Di kemudian hari, dia menikah dengan pembantu rumah tangganya.
Dia bersikeras mengenakan toga, dan untuk alasan yang tidak diketahui, seluruh upacara dilakukan dalam bahasa isyarat.
Jemmy begitu eksentrik, bahkan dia mulai mengumpulkan ketenaran di Inggris.
Cerita tentang ‘perahu darat’ dan banteng pemburu rubah pun tersebar luas di surat kabar, yang membuatnya terkenal, hingga Raja Edward III memutuskan ingin bertemu dengannya dan mengudang Jemmy ke istana.
Awalnya, Jemmy memutuskan tidak ingin ada hubungannya dengan raja, dan menolak untuk memenuhi undangan itu.
Namun, setelah beberapa kali panggilan, akhirnya dia menyerah dan tiba di istana dengan mengenakan celana kain perca, stoking bergaris merah dan putih, mantel yang terbuat dari bulu berang-berang, dan sepatu bot kuning.
Pakaiannya yang sangat konyol sampai-sampai membuat seorang bangsawan istana tertawa terbahak-bahak hingga pingsan dan Jemmy melemparkan secangkir air padanya, mengiranya histeris.