Find Us On Social Media :

Demi Hentikan Perang Rusia-Ukraina, Presiden AS Justru Lakukan Komunikasi Khusus dengan Presiden China Xi Jinping, Bisikkan Hal Ini Tentang Perang di Ukraina

By May N, Jumat, 18 Maret 2022 | 16:14 WIB

Xi Jinping dan Joe Biden.

Intisari-Online.com - Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Biden akan memperingatkan Presiden China Xi Jinping untuk tidak mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina menjelang panggilan telepon antara kedua pemimpin pada 18 Maret.

Menurut kantor berita Xinhua, panggilan telepon akan dilakukan pada malam 18 Maret (waktu Beijing), di mana "hubungan China-AS dan masalah yang menjadi perhatian bersama" akan dibahas.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan pada 17 Maret bahwa Biden diperkirakan akan mengatakan China akan bertanggung jawab atas setiap tindakan yang diambilnya untuk mendukung operasi militer khusus Rusia dan bahwa AS tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi.

Menurut Blinken, AS percaya bahwa China memiliki tanggung jawab untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Presiden Vladimir Putin dan mempertahankan aturan dan prinsip internasional yang diklaimnya didukungnya.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga mengatakan panggilan telepon 18 Maret akan menjadi kesempatan bagi Presiden Biden untuk menilai peran China dalam krisis di Ukraina.

Psaki menambahkan: "Kami telah menjelaskan keprihatinan mendalam Amerika tentang keselarasan China dengan Rusia dan potensi efek serta konsekuensinya. Presiden juga akan membicarakan hal ini di bab berikutnya. panggilan telepon".

Kedua pemimpin Amerika Serikat dan China terakhir berbicara online melalui telepon pada November tahun lalu.

Gedung Putih mengatakan panggilan telepon 18 Maret itu adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara Amerika Serikat dan China.

Baca Juga: Dibenci Rusia Setengah Mati, Rupanya NATO Juga Pernah Bikin Gara-Gara Dengan China, Bahkan Ulah Nato Ini Mustahil Dilupakan China Karena Dianggap Sangat Keterlaluan

Baca Juga: Dibongkar Mata-mata Inggris, Rupanya Begini Sebenarnya Respon Asli Presiden China Saat Tahu Sekutunya Rusia Melancarkan Serangan Langsung ke Ukraina

Menurut Straits Times, pertemuan online berlangsung tak lama setelah pertemuan pada 14 Maret antara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan diplomat top China Yang Jiechi.

Saat itu, Mr Sullivan mengungkapkan keprihatinan serupa tentang dukungan China untuk Rusia pada pertemuan 7 jam di Roma - Italia.

Terkait krisis Ukraina, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga melakukan panggilan telepon pada 17 Maret.

Menurut BBC, Ibrahim Kalin, penasihat dan juru bicara utama Erdogan, mengungkapkan bahwa Putin mengatakan Rusia akan mengakhiri operasi militernya di Ukraina jika persyaratan tertentu terpenuhi, termasuk Ukraina, berkomitmen untuk bersikap netral dan tidak bergabung dengan NATO.

Rusia juga meminta Ukraina untuk melucuti senjata guna mengurangi ancaman di masa depan terhadap Rusia serta mengambil tindakan hukum untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina.

Menurut Kalin, Presiden Putin dapat menantikan komitmen lain terkait dengan "denuklirisasi" Ukraina.

Baca Juga: Ketar-ketir Jadi Lokasi Perang Berikutnya Setelah Menyaksikan Ukraina Dihancurkan Rusia, Negara Asia Ini Langsung Bersiap Latihan Perang dengan China Sebagai Musuhnya

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Belum Kelar Perang Rusia dan Ukraina, Mendadak Korea Utara, Iran, dan China Siap Luncurkan Rudal Nuklir Hari Ini, Ada Apa Lagi?