Find Us On Social Media :

Ada yang Tewas Mengenaskan Dieksekusi dengan Dibakar Hidup-hidup, Begini Cara Kejam Raja Henry VIII Saat Eksekusi Wanita-wanita di Sekitarnya

By Mentari DP, Rabu, 16 Maret 2022 | 14:30 WIB

Catherine Howard dan Raja Henry VIII, Raja Inggris

Intisari-Online.com - Raja Henry VIII adalah Raja Inggris dari 22 April 1509 sampai kematiannya pada tahun 1547.

Raja Henry VIII terkenal karena enam pernikahannya, dan upayanya untuk membatalkan pernikahan pertamanya.

Meski begitu, Raja Henry VIII juga dikenal punya kebiasaan untuk mengeksekusi orang-orang yang dia anggap musuh.

Bahkan beberapa wanita yang pernah dekat dengannya atau bahkan menjadi selingkuhannya pernah dia eksekusi dengan cara keji.

Sebut saja Jane Boleyn.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Rabu (16/3/2022), Jane Boleyn melayani beberapa istri Henry III.

Seperti Jane Seymour, Anne of Cleves, dan Catherine Howard.

Namun ketika Catherine dituduh berzina, Jane terlibat sebagai aksesori, dan dia dibawa ke Menara London dan diinterogasi (meskipun tidak disiksa).

Baca Juga: Dieksekusi dengan 'Direbus' di Kuali Mendidih Sampai Mati, Inilah 3 Eksekusi Paling Brutal Raja Henry VIII yang Dijuluki Pendendam, Suka Bunuh Siapapun yang Membantahnya

Baca Juga: Padahal Ayahnya Keturunan Nabi Daud dan Dipandang Baik oleh Nabi Isa, Sejarah Raja Yehuda Ini Langsung Dihapus dari Teks Alkitab Setelah Lakukan Dosa-dosa Besar Ini

Perlakuan ini menyebabkan dia mengalami gangguan saraf dan dinyatakan gila pada awal tahun 1542.

Hukum pada saat itu berarti bahwa orang yang dinyatakan gila tidak dapat diadili.

Namun, dengan namanya dikaitkan dengan aib Catherine Howard dan Anne Boleyn, Henry yang murka bertekad bahwa Jane harus dihukum.

Karena itu, ia membatalkan hukum dan membuat pengecualian bahwa ketika seseorang dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, mereka dapat diadili dan dieksekusi.

Baik Jane Boleyn dan Catherine Howard dieksekusi pada 13 Februari 1542. J

enazah mereka dikuburkan di Menara London, dekat dengan tempat mayat Anne dan George Boleyn dibaringkan.

Ini menjadi sebuah pengingat yang jelas bahwa tidak ada yang bisa menghindari pembalasan Henry selamanya.

Korban Henry VIII lainnya adalah Anne Askew.

Anne adalah satu dari hanya dua wanita yang disiksa di Menara London dan dibakar di tiang pancang.

Alasannya karena dia sering berkhotbah sebagai seorang Protestan di London.

Baca Juga: Gila Wanita Sampai Rebut Istri Ayahnya Sendiri, Inilah Dosa-dosa Masa Lalu Kaisar Yang Guang, Pantas Dijuluki Salah Satu Tirain Terburuk dalam Sejarah China

Baca Juga: Dipaksa Terbang Bak Burung, Begini Kisah Gao Yang, Kaisar Tiran dari Kerajaan China Kuno yang Eksekusi Para Tahanannya dengan Melompat dari Puncak Menara

Setelah beberapa kali berurusan dengan hukum, Anne ditangkap untuk ketiga kalinya pada Mei 1546 dan dibawa ke Menara London.

Kali ini dia tidak bisa lepas dari hukumannya. Bersama ketiga pengikutnya, mereka dieksekusi.

Keempatnya diikat di tiang yang sudah berisi kantong mesiu. Lalu keempatnya diledakkan dan dibakar hidup-hidup.

Wanita ketiga yang menjadi korban Henry VIII adalah Anne Boleyn.

Ketika Anne Boleyn tahu bahwa dia akan mati, dia meminta seorang pendekar pedang Prancis dipanggil untuk mengeksekusinya.

Dipenggal oleh pedang lebih cepat dan lebih bersih daripada dipenggal dengan kapak.

Sebagai tanda belas kasihan, Henry setuju atas permintaan Anne.

Baca Juga: Kini Serang Ukraina Mati-matian, Nyatanya Bukan Perang yang Pernah Bikin Rusia Hancur Lebur Sampai Jadi Pusat Kanibalisme, Untung Diselamatkan Musuh Besarnya Ini

Baca Juga: Seisi Dunia Langsung Ketar-ketir, Rusia Berhasil Duduki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Trauma Bencana Terbesar Umat Manusia Sepanjang Sejarah Ini Terulang Kembali