Bak Tak Cukup Lihat Rakyatnya Sendiri Meregang Nyawa, Zelensky Malah Berniat Wariskan Utang pada Generasi Penerus Ukraina, Ngebet Pakai Ini Demi Lawan Rusia

K. Tatik Wardayati

Penulis

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meninjau kelengkapan militer Ukraina

Intisari-Online.com – Di tengah serangan invasi Rusia yang gencar, rupanya Ukraina sangat membutuhkan persenjataan anti-pesawat.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan pernyataan tersebut saat konferensi pers dengan media asing.

Menurut Zelensky, Kiev secara ekstensif telah meneliti dan menunjukkan lokasi persenjataan di negara-negara yang menjual sistem yang bisa dibeli tersebut.

“Ada pertahanan anti-rudal yang bisa dipasang di negara ini. Ukraina telah menemukan lokasinya di seluruh dunia. Secara rinci, bahkan sampai ke gudang,” ujar Zelensky, melansir rt.com, Sabtu (12/3/2022).

Menurutnya, Kiev sudah siap membeli sistem semacam itu dari siapa pun yang siap memasoknya, tanpa mempedulikan berapa pun biayanya.

“Kami siap untuk membeli sistem ini, kami pun siap untuk mengambil pinjaman, kami siap untuk menarik uang terakhir dari anggaran kami dan memberikannya segera,” menurut Zelensky.

Presiden Ukraina pun memberikan pukulan baru pada Barat dan keengganan NATO menetapkan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk melawan serangan militer Rusia yang sedang berlangsung.

Zelensky dengan nada marah mengungkapkan, “Beberapa politisi di Barat menolak gagasan itu sampai satu bom menghantam kafe tempat mereka duduk!”

Baca Juga: Bak Dikutuk untuk Jadi Negara Pembuat Onar, Israel Lumpuh Total oleh Serangan Tak Kasat Mata Hanya 2 Hari Usai Diminta Zelensky Damaikan Ukraina dengan Rusia

Baca Juga: Bukan Inggris Atau AS, Setengah Mati Ukraina Malah Tuding Israel Supaya Menjadi Negara Penengah yang Mendamaikannya dengan Rusia, Ternyata Ini Alasannya!

Di sisi lain, Kiev telah berulang kali mendesak alianso NATO yang dipimpin Amerika Serikat untuk memberlakukan zona larangan terbang, namun blok itu telah mengesampingkannya.

NATO sendiri memperingatkan bahwa upaya menerapkan zona larangna terbang dapat mengarah ke konflik langsung dengan Rusia, alias bisa terjadi Perang Dunia III.

Pada saat bersamaan, Barat meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina, termasuk sistem anti-pesawat ringan, yaitu Stinger MANPAD buatan AS, juga rudal Strela yang dirancang Soviet, yang masih disimpan negara-negara Eropa tertentu.

Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap negara tetangganya itu pada 24 Februari yang lalu, menyusul kebuntuan selama tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk 2014-2015.

Lalu, Rusia mengakui kemerdekaan dua republik, yaitu Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Jerman dan Prancis yang menengahi protokol keduanya telah merancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina dan untuk mengakhiri konflik selama bertahun-tahun di timur negara itu.

Sejak itu Moskow menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral dan bersumpah tidak bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat.

Ditegaskan oleh Kiev bahwa serangan Rusia tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik itu dengan paksa.

Baca Juga: Usai 'Ketahuan' Membantu Ukraina di Balik Layar, PM Israel Dikabarkan Desak Zelensky Menyerah Saja kepada Putin dan Menerima Tawaran yang Diberikan

Baca Juga: Kelihaian Pasukan Ukraina di Perang Rusia-Ukraina, Sniper Ini Berhasil Tewaskan Seorang Jenderal Top Rusia dan Presiden Zelensky Lolos 3 Kali Percobaan Pembunuhan Kelompok Pembunuh Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait