Intisari-Online.com – Permintaan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus berjalan.
"Demokrasi kami tengah dipertaruhkan. Presiden tak memberi pilihan bagi kami selain bertindak," tegas Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Diketahui, pemakzulan ini buntut dari percakapan telepon antara Presiden Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Juli lalu.
Dalam konferensi pers, Pelosi menekankan bahwa bukti yang dipaparkan dalam penyelidikan pemakzulan Trump tak terbantahkan.
Baca Juga: Miliki Hubungan Poliamori, Wanita Ini ‘Berpacaran’ dengan 4 Pria dan Saat Ini Sedang Hamil
"Presiden menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan politik pribadinya dengan mengorbankan keamanan nasional kami," ujarnya dilansir dari kompas.com pada Jumat (6/12/2019).
Pelosi berkata, Trump secara sengaja menahan bantuan militer demi menekan Ukraina menyelidiki calon rivalnya, Joe Biden.
"Meski berat, namun dengan keyakinan dan kerendahan hati, hari ini saya meminta para ketua komite untuk meneruskan artikel pemakzulan," tegasnya.
Sidang pengambilan keputusan artikel pemakzulan itu bakal terjadi sebelum akhir tahun, dengan Senat diprediksi segera membahasnya awal Januari 2020.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR