Advertorial

5 Gejala Awal Serangan Jantung yang Jarang Sadari, Salah Satunya Sendawa

Mentari DP

Editor

Angka kematian akibat serangan jantung terus meningkat. Dilaporkan sekitar 54,7 juta orang meninggal di seluruh dunia.
Angka kematian akibat serangan jantung terus meningkat. Dilaporkan sekitar 54,7 juta orang meninggal di seluruh dunia.

Intisari-Online.com - Hingga saat ini, serangan jantung menjadi salah satu mematikan di dunia.

Bahkan angkakematian akibat serangan jantung terus meningkat.

Berdasarkan Data Studi Beban Penyakit yang dipublikasikan dalam jurnalThe Lancetpada tahun 2016 menyebutkan bahwa sebanyak 54,7 juta orang meninggal di seluruh dunia.

Dari jumlah itu, hampir tiga perempatnya, sekitar 72,3%, dikarenakan serangan jantung, stroke, dan kanker.

Baca Juga: Gisella Anastasia Ajak Gempi ke Tempat Kerja: Ini Dampak Positif dan Negatif Bawa Anak ke Tempat Kerja

Bila dilihat ke belakang, angka tersebut meningkat sebesar 16% atau 5,5 juta orang.

Dengan tingginya risiko serangan jantung, maka kita perlu mengetahui gejala awal penyakit ini.

Inilah 5 gejala awal serangan jantung.

1. Nyeri perut

Gejala serangan jantung juga bisa menyebabkan masalah perut, seperti mual, muntah atau perut tegang. Terutama terjadi pada wanita.

"Ini bisa saja karena makanan yang diasup."

"Tapi bisa juga karena serangan jantung, jadi cobalah hubungi dokter," kata Dr. Rosen.

Baca Juga: Kasus Penjualan Obat Ilegal di Mal Terungkap: Ini Dampak Obat Ilegal Bagi Kesehatan, Bisa Rusak Ginjal hingga Hati

2. Sakit punggung, lengan, atau dada

Pada lamanMyHeartSisters.orgdijelaskan, sel otot jantung mulai kehabisan oksigen selama serangan jantung karena pembuluh darah tersumbat, darah yang mengangkut oksigen pun terhalang.

Sinyal sakit kemudian dikirim melalui sistem syaraf. Otak kita mungkin akan bingung perihal asal sinyal tersebut karena kedekatan syaraf.

Sehingga bisa saja sakit tersebut terasa di bahu, siku, punggung atas, rahang, atau leher.

Karena sakit itu seringkali tidak diikuti rasa berat di dada yang diasosiasikan sebagai serangan jantung, maka banyak orang mengabaikannya.

"Beberapa pasien mengatakan sakit tersebut hanya terasa saat berolahraga. Jadi, mereka berasumsi sakit itu datang karena olahraga, padahal tidak," ujarnya.

3. Napas pendek

Jika nafas pendek terjadi saat kita berada di penerbangan atau naik tangga, maka hal itu lumrah.

Namun, jika kita merasakan dirimu tiba-tiba termegap-megap mencari udara, maka itu bisa menjadi sinyal serangan jantung.

Annapoorna Kini, MD, dari The Mount Sinai Hospital menambahkan, jika nafas pendek tersebut terjadi saat bangun tidur, itu juga bisa menjadi sinyal ada hal yang tidak beres.

MenurutMayoClinic.com, jantung mengambil peran kunci dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan.

Sehingga, aliran darah yang terhambat bisa berdampak pada cara kita bernafas.

Baca Juga: Alami Sakit Kepala dan Flu Selama 1 Bulan, Ternyata Wanita Ini Memiliki Lima Tumor Otak dan Sudah Menyebar

4. Nyeri dada atau sendawa

Jika kamu merasakan nyeri dada sesekali kambuh setelah makan berat, hal itu tak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika nyeri dada terjadi di luar kebiasaan dan rasanya sangat mengganggu, hubungi dokter karena itu bisa jadi adalah tanda serangan jantung.

Gastroenterologis Ryan Madonick menjelaskan kepada Health.com, nyeri dada seperti terbakar disebut Angina.

Angina disebabkan kurangnya aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung terjadi.

5. Kelelahan

Menurut Kardiolog di Northwell Health, Dr. Stacey E. Rosen, MD, kelelahan adalah salah satu gejala umum penyakit jantung. Terutama terlihat pada pasien wanita.

Dilansir dari lamanWebMD,selama serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung menurun. Sehingga otot jantung mengalami ketegangan ekstra yang akan membuat kita kelelahan.

"Selama 25 tahun praktik, saya melihat orang-orang yang mengalami serangan jantung melaporkan mereka mengalami kelelahan dan tidak bisa beraktivitas normal," ujar Dr. Rosen.

Jika Anda mengalaminya dan khawatir tanda tersebut adalah gejala penyakit jantung, lakukanlah tes aktivitas jantung dengan Electrocsrdiogram (EKG).

Baca Juga: Kisah Aipda Purnomo, Polisi di Lamongan yang Dirikan Jasa Ojek Gratis untuk Antar Jemput Siswa Yatim Piatu

Artikel Terkait