Find Us On Social Media :

Kelihaian Pasukan Ukraina di Perang Rusia-Ukraina, Sniper Ini Berhasil Tewaskan Seorang Jenderal Top Rusia dan Presiden Zelensky Lolos 3 Kali Percobaan Pembunuhan Kelompok Pembunuh Ini

By May N, Minggu, 6 Maret 2022 | 09:00 WIB

Kelompok pembunuh Wagner yang berupaya membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Intisari - Online.com - Perang Rusia-Ukraina telah mencatat ratusan ribu korban jiwa, dan beberapa dari korban bukanlah rakyat jelata saja.

Melansir Kontan dari Globe World News, komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-7 Rusia, Mayor Jenderal Andrei Sukhovitsky, tewas dalam pertempuran di Ukraina awal pekan ini.

Organisasi perwira lokal mengkonfirmasi kematiannya terjadi di wilayah Krasnodar, Rusia Selatan.

Namun keadaan kematiannya tidak segera jelas.

Sukhovitsky memulai dinas militer sebagai komandan pleton pada usia 47 tahun setelah lulus dari Akademi Militer lalu terus naik dan mengambil posisi kepemimpinan penting dan berpartisipasi dalam kampanye militer Rusia di Suriah.

Ia juga menjadi wakil komandan Campuran ke-41 Angkatan Darat.

Ada sumber yang menyebut Mayor Jenderal Sukhovitsky terbunuh karena peluru penembak jitu militer Ukraina.

Pravda, sebuah surat kabar Rusia, juga melaporkan kematiannya.

Baca Juga: Jadi Kota Pertama yang Jatuh di Tangah Rusia Sejak Invasi di Ukraina, Terkuak Ini Alasan Kota Ini Paling Diincar Oleh Rusia Untuk Ditaklukkan, Ternyata Bisa Bisa Menguntungkan Rusia

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri Kendaraan Militer Rusia Muncul dengan Kode Z dan V, Siapa Sangka Ternyata Ini Dia Arti Kode Tersebut, Rusia Justru Membocorkannya Sendiri

Dijelaskan bahwa Sukhovetsky lulus dari Sekolah Lintas Udara Tinggi Ryazan pada tahun 1995 setelah memulai menjadi komandan peleton dan kemudian naik menjadi jabatan kepala staf unit serangan udara Pengawal.

“Dengan rasa sakit yang luar biasa, kami mengetahui berita tragis kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrei Sokhovitsky, di wilayah Ukraina selama operasi khusus. Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarganya,” kata Sergei Chepelev, seorang wakil veteran Rusia, menulis di media sosial.