Ekspor Rusia ke China bernilai 79,3 miliar dollar AS (Rp 1,1 kuadriliun) pada 2021, dengan minyak dan gas menyumbang 56 persen dari itu, menurut badan bea cukai China.
Jadi, tak heran jika Rusia meminta bantuan kepada China.
Rusia dilaporkan meminta China untuk memberikan peralatan militer dan dukungan untuk perang di Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh bulan lalu, menurut pejabat AS.
Rusia juga meminta China untuk bantuan ekonomi tambahan setelah sanksi luas yang dikenakan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan Asia, menurut seorang pejabat, New York Times melaporkan.
Pejabat Amerika tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut jenis senjata atau bantuan militer yang dicari Moskow.
Namun, para pejabat juga menolak untuk membahas reaksi dari China atas permintaan tersebut.
Meski demikian, jika China terbukti memberikan bantuan senjata kepada Rusia, China harus siap menghadapi sanksi ini.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dijadwalkan bertemu dengan diplomat top China Yang Jiechi di Roma pada Senin.
Dia memperingatkan Beijing bahwa pihaknya "mutlak" akan menghadapi konsekuensi jika membantu Moskow menghindari sanksi besar-besaran atas perang di Ukraina, melansir Reuters, Senin (14/3/2022).
Sullivan berencana dalam pertemuannya dengan Yang untuk memperjelas kekhawatiran Washington tentang permintaan peralatan militer Rusia tersebut.