Laboratorium Ukraina telah menjadi subyek perang informasi sejak Rusia menginvasi negara itu dua minggu lalu.
Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, awal pekan ini mengulangi klaim bahwa AS menjalankan laboratorium biowarfare di Ukraina.
Sesuatu yang dibantah oleh AS dan Kyiv.
Zakharova mengklaim bahwa dokumen Rusia yang ditemukan di Ukraina yang menunjukkan "upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer".
Seorang juru bicara kepresidenan Ukraina mengatakan, "Ukraina dengan tegas membantah tuduhan semacam itu."
Amerika Serikat juga telah membantah semua klaim Zakharova dan memperingatkan bahwa Rusia mungkin menggunakan tuduhan mereka untuk melepaskan senjata kimianya sendiri.
WHO mengatakan pihaknya mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam pembuangan yang aman dan terjamin dari setiap patogen yang mereka temui, dan untuk menjangkau bantuan teknis yang diperlukan.
Dalam berita lain, Rusia telah menyatakan perang terhadap aplikasi Mark Zuckerberg karena mereka menambahkan Instagram dan Facebook ke daftar terlarang.
Pembatasan baru datang tak lama setelah Meta, yang memiliki Instagram, Facebook dan Whatsapp, dicap sebagai "organisasi ekstremis" oleh pejabat di negara itu karena mengubah kebijakan ujaran kebencian untuk mengizinkan posting yang menyerukan kekerasan terhadap militer Rusia.
Kantor Kejaksaan Agung Federasi Rusia mengajukan aplikasi ke pengadilan agar penunjukan tersebut diterapkan pada raksasa media sosial, lapor Interfax .
Aplikasi itu berbunyi, "Sesuai dengan Undang-Undang Federal 'Tentang Melawan Aktivitas Ekstremis', Kantor Kejaksaan Agung Federasi Rusia mengirim aplikasi ke pengadilan untuk mengakui Meta Platforms Inc. Sebagai organisasi ekstremis dan melarang aktivitasnya di wilayah Federasi Rusia."