Find Us On Social Media :

Ide ‘Konyol’ Joseph Stalin, Perkuat Pasukan dengan Anjing Kamikaze Stalin, Bikin Unit Anjing Anti-Tank untuk Ledakkan Tank Musuh Selama Perang Dunia, Efektifkah Senjata Ini?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 11 Maret 2022 | 08:15 WIB

Unit anjing anti-tank Soviet yang diharapkan dapat meledakkan tank musuh selama Perang Dunia.

Lalu datanglah invasi Jerman yang mengejutkan pada bulan Juni 1941 dan serangan gencar yang ditimbulkannya.

Soviet pun mulai mengerahkan unit anjing anti-tank mereka, meskipun mereka putus asa dan perlu untuk membendung aliran Jerman yang jumlahnya semakin meningkat saat Operasi Barbarossa.

Operasi Barbarossa adalah  invasi kejutan Poros ke Uni Soviet yang dipimpin oleh Angkatan Bersenjata Jerman. Ini dimulai pada 22 Juni 1941, dan melibatkan kekuatan penyerang hampir 3 juta tentara, 9.000 pesawat, dan sekitar 11.000 tank.

Peralatan dan taktik yang digunakan Soviet menjadi standar, kemudian berbagai jenis anjing digunakan, tetapi yang paling umum digunakan adalah Alsatian (gembala Jerman) yang ironisnya adalah jenis anjing Jerman, yang terkenal karena kelincahannya, stamina, kecerdasan, dan kemampuannya untuk dilatih.

Baca Juga: Disebut-sebut Bertanggung Jawab Atas Peristiwa G30S/PKI, DN Aidit Merasa Hanyalah ‘Anak Bawang’, Inilah Dedengkot PKI yang Pernah Bertemu dengan Stalin di Moskow

 Baca Juga: Mengenal Tokoh Komunis di Dunia: Inilah Joseph Stalin dan Bagaimana Rusia di Tangan Pemimpin Otoriter yang Tak Segan Bunuh Jutaan Warganya

Bom yang digunakan adalah jenis kontak, bukan pengatur waktu yang kompleks dan cacat atau versi kendali jarak jauh.

Anjing-anjing itu membawa bom sekitar 11 kg bahan peledak, yang terkandung dalam satu set kantong, masing-masing satu kantong ditempatkan di sisi kanan-kiri hewan itu.

Setelah bom diaktifkan dengan melepas peniti, tuas pegas kayu 8 inci yang mencuat dari atas terhubung ke dua kantong. Jika tuas bersentuhan dengan sesuatu dan didorong mundur cukup jauh, bom akan meledak.

Saat anjing dilatih untuk berlari di bawah tangki, diantisipasi bahwa bagian bawah tangki akan meledakkan bom.

Karena armor biasanya sangat lemah di sini, diharapkan ledakan berikutnya setidaknya akan melumpuhkan tank, jika tidak menghancurkannya sepenuhnya.

Satuan tersebut digunakan antara tahun 1941 hingga 1942. Namun, banyak masalah yang ditemui yang sangat mengurangi efektivitasnya, antara lain: