Maka, pada tahun 1935, tentara Soviet pun mendirikan unit anjing khusus anti-tank.
Menurut mereka, melatih anjing itu sederhana, yaitu mengambil pendekatan teori Pavlov.
Teori Pavlov, yaitu Anda mengkondisikan seseorang untuk mengaitkan hadiah dengan tindakan.
Contoh yang digunakan Pavlov adalah membunyikan bel setiap kali seekor anjing diberi makan, maka anjing itu kemudian akan ngiler ketika mendengar bel karena mengaitkan bel dengan makanan, inilah disebut respons terkondisi.
Mereka akan membuat anjing kelaparan dan kemudian menaruh makanan di bawah tangki yang tidak bergerak, dengan seiringnya waktu maka anjing akan dikondisikan secara naluriah mencari makanan di bawah tank.
Ide awalnya, anjing itu dilengkapi dengan bom yang dapat diledakkan menggunakan pengatur waktu atau remote control.
Anjing itu dilatih untuk berlari di bawah tangki, lalu melepaskan bomnya dengan menggunakan giginya untuk melepaskan tali pengikat bom, kemudian dia berlari kembali ke pawangnya.
Dalam sebuah uji coba, ternyata gagal total. Jika anjing dihadapkan dengan skenario yang paling sederhana, mereka menjadi bingung dan tidak dapat menyelesaikan misi.
Anjing itu sering kembali ke pawang mereka dengna bom dummy yang masih terpasang, jika itu bom sungguhan dengan pengatur waktu, tentunya konsekuensi bisa berakibat fatal bagi pawang dan pasukan Soviet di sekitarnya.