Itu juga terjadi ketika gambar satelit menunjukkan bahwa Korea Utara telah mulai memperbaiki situs uji coba nuklir tertutup.
Gambar-gambar yang diambil Jumat lalu oleh perusahaan pencitraan satelit Maxar telah memicu kekhawatiran bahwa negara pertapa itu dapat melanjutkan pengujian senjata nuklir dan rudal jarak jauh.
Situs Punggye-ri ditutup pada 2018 dan beberapa terowongan diledakkan setelah Kim Jong-un berjanji untuk menghentikan uji coba nuklir.
Korea Utara merupakan salah satu negara yang mengakui memiliki senjata nuklir. Negara lainnya adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Tiongkok, Pakistan.
Sementara Korea Selatan memiliki program senjata nuklir pada awal 1970-an, tetapi diperkirakan ditinggalkan ketika Korea Selatan menandatangani NPT pada 1975. Meski, banyak laporan yang mengatakan program tersebut kemudian dilanjutkan oleh militer.
Selain itu, Korea Selatan mengembangkan rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang dilaporkan sekuat hulu ledak nuklir taktis.
Menurut laporan yang diterbitkan pada Kamis (2/8/2021), senjata baru Korea Selatan dapat membawa hulu ledak hingga 3 ton dengan jangkauan penerbangan 350 hingga 400 km.
Rudal balistik permukaan-ke-permukaan Korea Selatan dirancang untuk menghancurkan fasilitas dan pangkalan rudal bawah tanah, untuk secara efektif meniadakan rudal balistik nuklir dan antarbenua (ICBM) sebelum diluncurkan, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (3/9/2021).
Laporan itu mengatakan bahwa senjata rudal itu juga dapat mencapai seluruh wilayah Korea Utara jika ditembakkan dari sekitar perbatasan antar-Korea.
Korea Selatan juga berhasil mengembangkan teknologi senjata rudal balistik yang diluncurkan melalui kapal selam (Submarine-Launched Ballistic Missile—SLBM) dalam laporan kantor berita Yonhap, Selasa (7/9).
Dengan demikian, Korea Selatan menjadi negara pertama di dunia tanpa senjata nuklir yang berhasil mengembangkan teknologi tersebut.
(*)