'Saya Bersedia' Ucap Wanita dari Pasangan Tentara yang Merayakan 20 Tahun Pernikahan dengan Romantis di Zona Perang Rusia-Ukraina

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com-PresidenUkrainaVolodymyr Zelenskymengecam NATO karena menolak pemberlakuan zona larangan terbang di negaranya.

Dia mengatakan aliansi militer Barat padahal tahu soal kemungkinan agresi Rusia akan terus berlanjut.

MelansirKompas.com,Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.

Sementara itu,Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi militernya di Ukraina bisa disetop asalkan Kyiv berhenti melawan dan memenuhi tuntutan Moskwa.

Hal tersebut disampaikan Putin ketika berbicara via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Layanan pers Kremlin, dilansir media RusiaTASS,Minggu (6/3/2022), melaporkan pembicaraan kedua pemimpin tersebut.

“Vladimir Putin menginformasikan tentang kemajuan operasi militer khusus untuk melindungi Donbass, menyampaikan pendekatan dan penilaian utama dalam konteks ini, menjelaskan secara rinci tujuan dan tugas yang ditetapkan,” kata Kremlin.

“Ditekankan bahwa operasi khusus berjalan sesuai dengan rencana dan sesuai jadwal,” sambung Kremlin, sebagaimana dilansirTASS.

Baca Juga: Dianggap Pahlawan Tapi Dieksekusi Sebagai Pengkhianat, Inilah Sosok Dennis Kireev, Diplomat Ukraina yang Diberi Misi Khusus oleh Ukraina Namun Malah Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Dianggap Tidak Bersahabat Terhadap Rusia, Perusahaannya, dan Warganya Sejak Invasi ke Ukraina, 20 Negara Ini Masuk 'Daftar Hitam' Vladimir Putin, Adakah Indonesia?

Selama percakapan, pemimpin Rusia itu mengonfirmasi kesiapan pihak Rusia untuk berdialog dengan pihak berwenang Ukraina dan mitra asing untuk menyelesaikan konflik.

Kremlin mengatakan, setiap upaya proses negosiasi yang gagal dimanfaatkan tentara Ukraina untuk mengumpulkan kembali kekuatan dan sarananya.

Namun ada hal unik yang terjadi di tengah-tengah perang ini, yaknidua tentara yang berdiri di garis depan dalam konflik Ukraina-Rusia menemukan cara untuk mengekspresikan cinta mereka satu sama lain.

Dilansir Komonews mengutip AP, dengan mengenakan seragam lengkap dan dikelilingi oleh tentara lain, pasangan tersebut, merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka sembari bekerja dengan pertahanan teritorial di dekat ibu kota Kyiv.

Mereka adalah anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina Lesia Ivashchenko dan Valerii Fylymonov.

Pengantin wanita, yang memilih tampilan pernikahan yang lebih tradisional, mengenakan kerudung putih, alih-alih kerudung yang disamarkan, lantas mengatakan "Saya bersedia."

Menurut laporan, pasangan itu telah bersama selama 20 tahun dan memiliki seorang putri berusia 18 tahun.

Baca Juga: Gunakan Patogen Antraks dan Kolera? Kini Giliran Rusia Klaim Bongkar Program Biologis Militer Ukraina yang Disokong Gelontoran Dana AS

Baca Juga: China Bisa Jadi 'Biang Kerok' Penyebab Banyaknya Kendaraan Militer Rusia yang Terbengkalai dalam Perang Rusia-Ukraina, Kok Bisa?

Video tersebut, pertama kali dibagikan oleh reporter Paul Ronzheimer, telah dilihat ribuan kali.

Invasi Rusia sejauh ini telah memaksa 1,7 juta orang meninggalkan Ukraina.

Hal ini menciptakan apa yang disebut oleh kepala badan pengungsi PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.

Setidaknya 406 warga sipil tewas dalam perang, menurut kantor hak asasi manusia PBB.

Baca Juga: Gawat, Kondisi Ukraina Makin Memprihatinkan, Berkali-Kali Berunding dengan Rusia, Upaya Genjatan Senjata Malah Gagal, Pertempuran Dasyat Malah Terjadi di Kiev, Begini Kondisinya

Baca Juga: Tidak Hanya Ada pada Tank Rusia yang Konvoi ke Arah Ukraina, Simbol 'Z' Sudah Bertebaran di Mana-mana,Maknanya Lebih Menakutkan Daripada yang Diduga Semua Orang

(*)

Artikel Terkait