Gunakan Patogen Antraks dan Kolera? Kini Giliran Rusia Klaim Bongkar Program Biologis Militer Ukraina yang Disokong Gelontoran Dana AS

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Rusia Mengaku Temukan Bukti Program Biologis Militer di Ukraina yang Dibiayai AS

Intisari-Online.com -Kementerian PertahananUkrainamengatakan angkatan bersenjatanya telah menyita rencana pertempuran rahasia yang ditinggalkan oleh tentara Rusia.

MelansirKompas.com, dokumen yang diunggah ke Facebook oleh kementerian PertahananUkrainadiklaim menunjukkan rencana serangan Rusia ke Ukraina yang akan berlangsung 15 hari.

Isinya menunjukkan rencana perang salah satu unit kelompok taktis batalyon Brigade Infanteri Angkatan Laut Pengawal Terpisah ke-810 dari Armada Laut Hitam Rusia, menurut kementerian negara itu.

Lebih lanjut dikatakan bahwa peta invasi Rusia, tabel tanda panggilan, dan daftar personel ada dalam dokumen.

Unggahan Facebook kementerian mengikuti pengungkapan serupa di situs media sosial oleh Operasi Pasukan Gabungan Ukraina.

“Berkat tindakan sukses salah satu unit Angkatan Bersenjata Ukraina, Rusia tidak hanya kehilangan peralatan dan pasukan,” kata kementerian pertahanan.

"Dalam serangan panik, mereka meninggalkan dokumen rahasia."

Kementerian itu mengatakan bahwa berdasarkan dokumen, Rusia menyetujui invasi ke Ukraina pada 18 Januari.

Baca Juga: Bak Dapat Balasan Langsung Usai Gempur Puluhan Kota di Ukraina,LusinanHelikopter Rusia Langsung Meledak dan HancurBerkeping-keping Beberapa Saat Kemudian

Baca Juga: Biasanya Bermusuhan, Tiga Negara Asia Ini Mendadak 'Bersatu' Bersikap Netral Atas Perang Rusia-Ukraina, Rupanya Ketiganya punya Hubungan Istimewa dengan Rusia

Seakan membalas akan klaim tersebut,Pemerintah Rusia pada Minggu (6/3/2022), menyatakan bahwa bukti program biologis militer yang dikembangkan di Ukraina dan dibiayai Amerika Serikat (AS) telah terungkap selama operasi khusus Rusia di negara itu.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan angkatan bersenjata Rusia menemukan bukti adanya program biologis militer yang sedang dilaksanakan di Ukraina dan didanai oleh Kementerian Pertahanan AS.

"Kami telah menerima dokumentasi dari karyawan biolaboratorium Ukraina yang memerintahkan pemusnahan darurat patogen berbahaya seperti pes (plague), antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya pada 24 Februari," kata dia, dikutip dari Anadolu Agency (AA).

Berbicara pada konferensi pers harian di Moskwa, Konashenkov menyebut, dokumen tersebut saat ini sedang dianalisis oleh spesialis Rusia dari pasukan perlindungan radiasi, kimia, dan biologi.

"Jelas bahwa awal dari operasi militer khusus menimbulkan kekhawatiran serius di Pentagon (Kementerian Pertahanan AS) tentang pengungkapan melakukan eksperimen biologis rahasia di wilayah Ukraina,” ucap Konashenkov.

"Dokumen tersebut mendapatkan konfirmasi bahwa pengembangan komponen senjata biologis dilakukan di biolaboratorium Ukraina, di sekitar wilayah Rusia," ungkap dia.

Dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS, menurut Konashenkov, setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Kementerian Kesehatan Ukraina mengeluarkan instruksi kepada semua biolaboratorium untuk segera menghancurkan patogen berbahaya yang mereka miliki untuk menyembunyikan pelanggaran oleh AS terhadap Pasal 1 Konvensi PBB tentang Larangan Senjata Bakteriologis (Biologis) dan Racun.

Baca Juga: Disebut Militer Terkuat dengan Segudang Senjata Militer Mentereng, Tak Disangka Vladimir Putin'Kehabisan Pasukan' Untuk Menduduki Ukraina, Ini Kesalahan Militer Rusia

Baca Juga: ‘Terima kasih Tuhan! Saya Selamat!’ Ikut Terkena Sasaran Pembantaian Saat Tsar Nicholas II Dibantai Komunis Rusia, Inilah Anna Demidova, Pelayan Setia yang Karena Sulamannya Bikin Permaisuri Terkesan

Dia mengatakan, selama operasi militer khusus, bukti tindakan tergesa-gesa rezim Kiev untuk menyembunyikan jejak keuangan program biologis militer oleh Kementerian Pertahanan AS di Ukraina telah terungkap.

Konashenkov menyampaikan, pihaknya akan membagikan hasil analisis dokumen yang mereka terima dalam waktu dekat.

Baca Juga: Taktik Main Aman Xi Jinping dalam Pusaran Perang Rusia-Ukraina hingga 'Pertaruhkan Nyawa' 6.000 Warganya

Baca Juga: Lantang Ucapkan Takbir saat akan Bantu Rusia Invasi Ukraina, Pasukan Chechnya Malah Disebut 'Murtad Kafir', Diklaim Telah Keluar dari Islam karena Ini

(*)

Artikel Terkait