Penulis
Intisari-Online.com - Kabar gembira bagi Anda penggemar kisah perkara kriminal. Pada Selasa (1/3/2022), INTISARI resmi meluncurkan website premium 'INTISARI Plus'.
Website tersebut menyediakan pustaka kisah-kisah kriminal dari penjuru dunia, termasuk negeri kita, yang bisa Anda nikmati.
Semua kisah yang terasaji berdasarkan kejadian nyata —atau setidaknya terinspirasi dari perkara kriminal yang pernah ada.
“Ada kejahatan nafsu dan kejahatan logika. Batas antara mereka tidak jelas,” kata Albert Camus, filsuf dan jurnalis Prancis yang mendapat anugerah Nobel bidang sastra.
Sebagai seorang filsuf, Camus telah melampaui pemikiran kita. Dia telah sampai pada perbedaan antara kejahatan nafsu dan kejahatan logika.
Sementara itu untuk membedakan perkara jahat dan berkara baik pun kita kadang masih keliru menerka.
Menurut Camus, sekarang adalah zaman kejahatan sempurna, semua penjahat bisa berdalih apapun—tanpa bisa disangkal —untuk melakukan kejahatan dalam kelambu kebaikan.
Mengapa ada orang jahat, ada orang baik? Apakah kejahatan selalu menang? Kapan kebaikan akan datang?
Baca Juga: Tanggalan Jawa Online, dari Bulan Januari hingga Desember, Lengkap dengan Weton Pasaran hingga Wuku
Ketiga pertanyaan tersebut sepintas klise. Namun, ada pertanyaan yang jauh lebih menarik minat insani: Bagaimana kita mempelajari kasus-kasus kejahatan supaya kita lebih memahami sisi-sisi kehidupan—sekaligus mencegah kejahatan terulang kembali?
Atas pertanyaan itulah INTISARI meluncurkan website premium INTISARI Plus, yang akan memanjakan para penggemar kisah perkara kriminal.
Kejahatan akan terungkap —persoalannya soal tekad dan waktu.
Kisah Kerah kemeja Pembuka Rahasia pada laman pertama INTISARI Plus menunjukkan kejahatan selalu meninggalkan jejak. Bukti minim dan tak umum pada kerah kemeja pun bisa menjadi pintu pemecahan kasus.
Tidak semua kejahatan berjalan mulus. Artinya kebaikan tak perlu menunggu terlalu lama untuk terungkap.
Seperti kisah Salah Perhitungan yang menunjukkan kepada kita bahwa sebuah pembunuhan terkadang tidak semulus seperti yang telah direncanakan jauh hari.
Ada saja ketidakcermatan si pembunuh yang pada akhirnya merugikan diri sendiri. Pembunuh yang apes!
"Setiap peristiwa akan mencetuskan moral cerita. Kita tentu yakin bahwa kebohongan—pangkal dari segala kejahatan —punya tanggal kedaluwarsanya, sedangkan kebaikan tetap abadi," kata Mahandis Yoanata Thamrin, Editor in Chief INTISARI.
"Sebagai media yang telah hadir dalam beberapa rentang masa, kami juga dikenal dengan upayanya untuk selalu menghadirkan beragam makna dalam setiap cerita," tambahnya.
Website INTISARI Plus hadir untuk kembali membawa segenap nilai-nilai kebaikan dan insipirasi dalam kehidupan manusia-manusia zaman kini.
INTISARI meyakini, konteks sebuah peristiwa akan selalu berulang dan pemaknaannya akan selalu relevan dengan zaman.
Ada tiga kanal di INTISARI Plus bagi penggemar kisah penelusuran ala detektif.
Selain menyajikan kisah perkara kejahatan dalam kanal Kriminal, INTISARI juga menyajikan kanal Histori dan kanal Misteri.
"Untuk peluncuran perdananya kami khusus menyajikan kanal utama, Kriminal," Ungkap Mahandis.
Kanal Kriminal menawarkan pelajaran dari interaksi dan konflik antar-manusia pada masanya.
Kanal Histori mengajak kita untuk memahami latar belakang terjadinya sebuah peristiwa.
Sedangkan kanal Misteri membawa imajinasi kita menjelajah tanpa batas atas persoalan-persoalan yang sulit diterima akal.
"INTISARI Plus adalah website premium yang menghadirkan pengalaman baru bagi para audiens,” terang Amarendra, Business Partnership and Development Superintendent INTISARI.
“Para penggemar kisah kriminal, histori, dan misteri bisa menikmati sajian dengan cara berlangganan," sambungnya.
Amar menambahkan website ini menyediakan pilihan berlangganan, mulai paket berlangganan Rp10.000 untuk sebulan sampai paket berlangganan Rp95.000 untuk 12 bulan.
Untuk berlangganan kisah kriminal, histori, dan misteri; silakan klik website INTISARI Plus: https://plus.intisari.grid.id.
(*)