Ancaman Perang Meluas, Amerika Akhirnya Beberkan Rencana Mereka di Tiga Urusan Ukraina Ini Sampai Siap Pasok Militer Ukraina dengan Senjata Mematikan Ini

May N

Editor

Ilustrasi Joe Biden dan Vladimir Putin. Biden sudah menegaskan langkah menahan serangan Rusia ke Ukraina, termasuk kirimkan senjata ini
Ilustrasi Joe Biden dan Vladimir Putin. Biden sudah menegaskan langkah menahan serangan Rusia ke Ukraina, termasuk kirimkan senjata ini

Intisari - Online.com -Pejabat Amerika hari Minggu lalu mengenali tiga hal yang mana dengan segera AS akan bertindak dalam upaya menangani meningkatnya ketegangan perang di Ukraina oleh Rusia.

Melansir CNN, upaya mereka antara lain larangan impor minyak Rusia, deklarasi kejahatan perang terhadap Rusia dan membantu memfasilitasi jet tempur Polandia dikirim ke Ukraina.

Diskusi mendesak yang dilaksanakan antara ajudan top Presiden Joe Biden dan para sekutu-sekutu AS datang saat upaya mengevakuasi warga sipil dari kota-kota Ukraina dipersulit dengan serangan Rusia dan Presiden Ukraina meminta Barat melakukan lebih.

Pejabat keamanan nasional AS mengatakan mereka buru-buru mencari cara untuk menghukum Putin sementara menyediakan dukungan untuk membantu militer Ukraina.

Gedung Putih dan pejabat-pejabat Barat lain telah membuat rencana beberapa hari ini mengenai apa yang bisa mereka perkirakan dari perang menjadi seperti apa saat Putin tambah frustrasi karena militer Rusia terhitung lambat dari perkiraannya.

"Vladimir Putin sayangnya memiliki kapasitas, dengan hanya kekuatan manusia yang ia kirim ke Ukraina dan keunggulan jauh lebih tinggi, ia mampu terus menggilas warga Ukraina yang melawannya," ujar Menteri Luar Negeri Antony Blinken melansir CNN.

"Kurasa kita harus bersiap hal ini akan bertahan beberapa lama," ujar Blinken.

"Namun memenangkan pertempuran tidak memenangkan perang."

Baca Juga: Rencana 'Perang 15 Hari' Rusia Terbongkar dalam Dokumen Rahasia yang Diklaim Ukraina Perlihatkan 'Kelicikan' Rusia

Baca Juga: Bukan Senjata Nuklir atau Senjata Kimia, Ternyata Inilah Senjata Militer Rahasia Rusia yang Amat Ditakuti Dunia, Konon Senjata Militer Ini Bak Cerita di Film Fiksi

Larangan impor minyak Rusia

Biden yang menghabiskan akhir pekan di rumahnya di Delaware, melaksanakan panggilan telepon Sabtu kemarin dengan anggota pemerintahannya mendiskusikan potensi larangan impor minyak Rusia, papar Blinken, sebuah langkah yang telah di bawah pertimbangan Gedung Putih sejak akhir minggu lalu.

"Kami kini membicarakan mengenai mitra Eropa dan sekutu kami untuk mencari dalam cara terkoordinasi atas prospek melarang impor minyak Rusia, sementara memastikan masih ada pasokan minyak yang layak ke pasar dunia," ujar Blinken.

"Ini adalah diskusi sangat aktif saat kita berbicara."

Biden telah menghadapi tekanan dari Demokrat dan Republik untuk menerapkan sanksi lebih keras ke sektor energi Rusia, yang terbukti bisa jauh lebih menghancurkan daripada sanksi ekonomi yang diterapkan Barat.

Impor minyak Rusia kepada AS terdiri dari persentase kecil dari seluruh pasokan negara itu, dan mereka telah turun secara tajam beberapa minggu.

Ada sedikit keraguan Rusia akan mampu menjual pasokan tersebut ke negara-negara lain, termasuk China, jika AS berhenti membelinya.

Tetap saja, langkah itu akan signifikan, terutama sejak sanksi apapun terhadap sektor energi Rusia awalnya dianggap tidak masuk akal mengingat potensi munculnya riak di pasar minyak global.

Baca Juga: Awalnya Ingin Bergabung, Ukraina yang Klaim Sudah Bunuh 10.000 Tentara Rusia Kini Kecam Sikap NATO, Kenapa?

Baca Juga: Dampak Buruk Perang Rusia-Ukraina, Lima Komoditas Ini Akan Langka di Dunia, Sanksi Amerika Serikat dan Sekutunya Kepada Rusia Malah Bikin Kondisi Makin Parah, Ini Sebabnya

Sejauh ini, AS dan Eropa telah menghindari langkah besar yang dapat berdampak pada energi Rusia, walaupun AS memang melarang impor dari peralatan Rusia yang diperlukan untuk ekstraksi minyak dan gas.

Kemungkinan kejahatan perang

Saat pejabat mengulas potensi larangan minyak Rusia, ada upaya paralel terjadi menilai apakah menarget warga Ukraina akan menimbulkan kejahatan perang.

Linda Thomas-Greenfield, dubes AS untuk PBB, mengatakan pada Minggu pagi bahwa AS "bekerja dengan mitra kami untuk mengoleksi dan menyediakan informasi" mengenai potensi kejahatan perang.

"Serangan apapun atas warga sipil adalah sebuah kejahatan perang," ujarnya dalam ABC News.

Awal minggu ini, Biden menghentikan sebutan aksi Rusia di Ukraina sebagai kejahatan perang, walaupun ia mengatakan bahwa ia yakin "jelas-jelas" Rusia menarget warga sipil.

Laporan wartawan yang ditempatkan di Ukraina telah temukan wilayah-wilayah sipil yang diserang.

Ukraina telah mengklaim ribuan warga sipil terbunuh, walaupun lainnya, termasuk PBB, memperkirakan angka lebih sedikit.

Baca Juga: Dikenal sebagai Sekutu Dekat hingga Aliansi yang Melawan Barat, Ternyata Ini Alasan China Mati-matian Angkat Tangan daripada Bergabung Menghancurkan Ukraina

Baca Juga: Meski Perundingan Sedang Berlangsung Namun Perang Terus Berlanjut, Dunia Bisa Bernapas Lega Mendengar Kabar Perang Rusia-Ukraina Ini, Ternyata Gencatan Senjata Kedua Akan Terjadi Tak Lama

Jet tempur Polandia

Berbicara kepada pembuat hukum AS secara virtual Sabtu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutarakan permintaan bantuan bagi AS untuk meningkatkan bantuannya, melalui termasuk sanksi ekonomi lebih kuat.

Ia membuat permintaan lain bagi AS dan NATO menerapkan zona larangan terbang di Ukraina, yang ditolak karena potensinya membuat AS melawan Rusia secara langsung.

Zelensky kemudian meminta dukungan AS memfasilitasi pemindaan jet tempur era Soviet dari negara-negara Eropa Timur ke Ukraina, di mana para pilot telah dilatih untuk menerbangkannya dan bisa menggunakannya untuk mengontrol langit.

Sabtu sore, pejabat AS dan Polandia berdiskusi mengenai sebuah potensi kesepakatan memasok negara itu dengan jet tempur F-16 AS dengan ditukar untuk Polandia mengirimkan jet tempur buatan Rusia ke Ukraina.

"Kami sedang bekerja dengan Polandia untuk melihat apakah kami bisa mengisi apapun yang mereka sediakan ke Ukraina," ujar Blinken pada hari Minggu.

"Tapi kami juga ingin melihat jika kami bisa membantu memastikan apapun yang mereka sediakan ke Ukraina, akan ada penggantinya untuk menutupi kesenjangan keamanan bagi Polandia."

Baca Juga: Jadi Algojo Putin, Inilah Wagner Group yang Dikirim Rusia Jadi Pasukan Paramiliter ke Ukraina, Siap Hukum Siapa Saja yang Tentang Keinginan Putin, Pernyataan Presiden Ukraina Jadi Sorotan

Baca Juga: Padahal yang Perang Rusia-Ukraina Tapi China Sampai Kena Getahnya, Negeri Panda Bocorkan Akal-Akalan Amerika Serikat Sangkut-Pautkan China, dan Ungkap Kondisi Asli di Ukraina

Artikel Terkait