Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas nama itu, tetapi sepanjang sejarah disebut Landak Api. Hanya ada satu pesawat eksperimental yang membawanya Tu-2Sh.
Setiap senapan mesin ringan bisa menembakkan 900 peluru per menit, yang secara teori berarti susunannya bisa menembakkan 79.200 peluru per menit.
Itu adalah jumlah daya tembak yang serius untuk dilawan dengan 1.320 putaran per detik.
Namun, masing-masing senapan mesin ringan yang dipasang hanya memiliki magasin drum 71 putaran, yang memungkinkan tembakan lebih dari 4 detik.
Tu-2Sh dapat membongkar 6 ribu peluru ini dengan kecepatan maksimum sekitar 250 mil per jam.
Semua peluru itu bisa disebarluaskan di ruang dengan panjang sekitar 1800 kaki dan lebar sekitar 4 kaki. Kemungkinan besar akan mengenai apa pun ketika ditembakkan.
Oleh karena itu, kereta api Jerman dirasa akan menjadi target terbaik.
Sayangnya, pesawat harus terbang di bawah 800 kaki agar berada dalam jangkauan yang tepat untuk menyebarkan senjata, tapi itu sangat berbahaya.
Karena itu merupakn jangkauan hampir setiap senjata yang dimiliki Jerman di gudang senjata mereka.
Detail terakhir itu adalah masalah utama yang menghalangi penggunaan.