Find Us On Social Media :

Dianggap Binatang Buas, Inilah Kisah Yasuke si Samurai Jepang Berkulit Hitam Asal Afrika yang Ukuran Tubuhnya Membuat Oda Nobunaga Takjub

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 3 Maret 2022 | 15:37 WIB

Yasuke, Samurai Afrika yang Tinggi dan Berkulit Hitam

Intisari-Online.Com - Samurai adalah salah satu simbol warisan budaya Jepang yang paling abadi.

Namun, ada contoh orang non-Jepang yang menjadi samurai juga.

Satu contoh yang paling mengejutkan mungkin adalah seorang Afrika bernama Yasuke yang dijadikan samurai oleh Daimyo Oda Nobunaga (1534-1582) setelah menjadi penjaganya.

Yasuke dibawa ke Jepang pada tahun 1579 oleh misionaris Yesuit dan segera mengundang perhatian bangsawan Jepang.

Asal-usul Yasuke diselimuti misteri. Ia mungkin dilahirkan antara tahun 1555 dan 1566, tapi itu tidak pasti.

Sejarawan bahkan tidak yakin tentang asal-usul namanya, meskipun kemungkinan besar itu bentuk Jepang dari nama aslinya.

Menurut satu sumber, dia mungkin seorang Makua dari Mozambik. Juga dikatakan bahwa ia berasal dari Angola atau Ethiopia.

Selain itu, diyakini juga ia mungkin adalah budak kelahiran Eropa dari Portugal.

Baca Juga: Saat Pasukan Kubilai Khan Menyapu Asia Timur, 30 Samurai Berenang ke Kapal Pasukan Mongol hingga 'Badai Kamikaze' Membuat Mereka Luluh Lantak

 Baca Juga: Jadi Inspirasi Karakter Kenshin Himura dalam Serial Samurai X, Inilah Sosok Kawakami Gensai, Pendekar Legendaris yang Paling Ditakuti, Akhir Hidupnya Berakhir Memilukan

Bagaimanapun, Yasuke pertama kali muncul dalam sejarah pada 1579 sebagai pelayan misionaris Jesuit Alessandro Valignano yang datang ke Jepang untuk mengunjungi misi yang telah didirikan di sana.

Kulit hitam Yasuke menghasilkan banyak ketertarikan dari orang Jepang asli dan banyak yang mengatakan telah datang menemuinya di gereja yang dibangun oleh para Yesuit di Kyoto.

Keributan ini menarik perhatian Daimyo, Tuan Nobunaga, yang meminta bertemu dengannya.

Nobunaga awalnya ragu bahwa kulit hitam Yasuke asli dan menyuruhnya melepas bajunya dan menggosok kulitnya untuk menunjukkan bahwa itu bukan tinta.

Namun, Nobunaga terkesan dengan tinggi Yasuke. Ia tercatat memiliki tinggi lebih dari 182cm di era saat sebagian besar pria Jepang hanya memiliki tinggi 152 cm.

Nobunaga segera menjadikan Yasuke punggawa dan pengawalnya.

Dia akhirnya dijadikan samurai pada 1581 dan ditempatkan di Kastil Azuchi di Nobunaga.

Setelah ini, Nobunaga akan mengundang Yasuke untuk makan di mejanya, hak istimewa yang tidak biasa bahkan untuk seorang samurai.

Baca Juga: Kalau Samurai Sebutan untuk Pria, Inilah Onna-Bugeisha, Prajurit Wanita Jepang, yang Tidak Hanya Bertarung dengan Tangan Kosong dan Senjata Unik, Juga Dilatih Sains, Sastra, dan Matematika

 Baca Juga: Beda Nasib dengan Samurai, Menjadi Ronin di Era Jepang Feodal Sungguh Tak Terhormat hingga Dianggap Setara dengan Ini di Masa Modern

Dia juga menjadi pembawa pedang Daimyo dengan katananya sendiri. Selama waktu ini, ia belajar berbicara bahasa Jepang dengan lancar juga.

Karier Yasuke sebagai samurai tidak bertahan lama.

Pada 1582, Jenderal Nobunaga, Mitsuhide, memulai kudeta untuk menggulingkannya.

Mitsuhide menyerbu kuil tempat Nobunaga tinggal di Kyoto. Nobunaga yakin akan kalah di tangan jenderal pengkhianatnya dan melakukan Seppuku, ritual bunuh diri.

Setelah kematian Nobunaga, Yasuke melarikan diri untuk kembali ke kastil Azuchi untuk melayani putra Daimyo, Odo Nobutada.

Namun putranya juga bunuh diri setelah menderita kekalahan di tangan Mitsuhide.

Mitsuhide tidak terlalu terkesan dengan Yasuke dan menganggapnya sebagai binatang buas dan bukan samurai sejati.

Alasan untuk ini adalah bahwa daripada melakukan bunuh diri kehormatan, norma setelah kekalahan dalam budaya Jepang, Yasuke rupanya menawarkan pedangnya kepada Mitsuhide mengikuti kebiasaan Barat.

Baca Juga: Bisa Bikin Pria dan Wanita Sama-sama Mabuk Kepayang saat Melihatnya, Inilah Nakazawa Koto, Samurai Wanita Tercantik Sejagat, Jadi Jomblo Seumur Hidup Justru karena Kemampuan Berpedangnya

 Baca Juga: Inilah Lima Senjata Pertempuran yang Tangguh dari Peperangan Kuno, dari Senjata Mirip Tombak Panjang Hingga Katana yang Digunakan Samurai

Tidak diragukan lagi karena penolakan ini bahwa Yasuke kembali untuk melayani Valignano.

Para Yesuit senang melihat bahwa dia selamat dan berterima kasih kepada Tuhan atas kepulangannya.

Baca Juga: Inilah Sohei, Biksu Prajurit Jepang pada Abad Pertengahan, Tetap Pakai Tasbih Ketika Berperang, Gunakan Baju Besi dan ‘Rok’ Panjang Lebar, Juga Senjata yang Dibawa-bawa Samurai

 Baca Juga: Pantas Saja Ini Jadi Alasan Ketika Seorang Pria Buat Pengorbanan Tertinggi dengan Mengorbankan Dirinya Sendiri, dari Selamatkan Paus di Roma Hingga Kisah Samurai Terakhir

(*)