Find Us On Social Media :

Bak Senjata Makan Tuan, Gayanya Serang Ukraina Habis-habisan, Rakyat Rusia Justru Jadi Korban Gara-gara Ulah Vladimir Putin, 'Uang Jadi Tidak Berharga Lagi'

By Mentari DP, Selasa, 1 Maret 2022 | 11:30 WIB

Sanksi ekonomi akibat invasi Rusia ke Ukraina.

"Teman saya mengatakan dia tidak dapat memperbarui kontrak kerjanya hari ini, uang yang dia tabung sekarang tidak berharga dan semua orang panik."

Sanksi ekonomi memang telah menyebabkan mata uang nasional anjlok nilainya.

Rubel awalnya merosot 30 persen pada hari Senin. Padahal sebelum turun 20 persen.

Jatuhnya rubel memaksa Bank Rusia untuk menggandakan suku bunga menjadi 20 persen.

Runtuhnya nilai rubel mengikis daya beli mata uang dan dapat menghapus tabungan orang Rusia biasa.

Laporan juga muncul bahwa bank mulai kehabisan uang, karena orang mati-matian mencoba menarik uang tunai.

William Legate memposting di Twitter: "Bank-bank Rusia mulai kehabisan uang."

Dia menambahkan foto ATM yang menampilkan pesan: "Maaf, tidak ada uang dalam mata uang seperti itu."

Sberbank, bank terbesar di Rusia dan di mana sebagian besar orang Rusia memiliki rekening, mengatakan telah mengalami aliran keluar simpanan yang signifikan dalam waktu yang sangat singkat.

Chris Weafer, kepala eksekutif di perusahaan konsultan Micro-Advisory dan berbasis di Moskow, mengatakan kepada BBC: "Sanksi ini memukul warga Rusia biasa."

Baca Juga: Seisi Dunia Langsung Ketar-ketir, Rusia Berhasil Duduki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Trauma Bencana Terbesar Umat Manusia Sepanjang Sejarah Ini Terulang Kembali

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Rusia Lakukan Invasi ke Ukraina, Rupanya Hal Ini yang Dijadikan Kambing Hitam Rusia Hingga Membuatnya Bernafsu Gempur Ukraina