Intisari-online.com - Sebelumnya Rusia melalui Presiden Vladimir Putin, memperingatkan akan memberikan konsekuensi serius pada siapa saja yang berani ikut campur masalah Ukraina.
Putin, berkata, "Anda akan menerima konsekuensi terbesar yang belum pernah Anda dapatkan dalam sejarah dunia, jika ikut campur urusan Ukraina."
Dalam hal ini mengisyaratkan, bahwa Rusia siap mengerahkan segalanya untuk konflik di Ukraina termasuk senjata nuklir.
Meski demikian, peringatan itu tampaknya tidak membuat negara Uni Eropa ketakutan.
Pemerintah telah mengatakan bahwa orang Eropa diizinkan untuk "berpartisipasi secara langsung secara bebas" dalam konflik Ukraina-Rusia.
"Itu adalah pilihan yang boleh diambil oleh siapa pun. Ini berlaku untuk warga Ukraina yang tinggal di negara ini, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin terlibat langsung dalam konflik," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada 27 Februari.
Frederiksen mengatakan Kopenhagen telah setuju untuk mengizinkan warga Denmark bergabung dengan "kekuatan militer" internasional yang dibentuk oleh Presiden Ukraina Zelensky untuk berurusan dengan Rusia.
"Tidak ada yang bisa menghentikan seseorang untuk pergi ke Ukraina untuk bergabung dalam konflik," kata Frederiksen.
Sebelumnya, Perdana Menteri Denmark juga secara langsung berpartisipasi dalam protes besar di depan kedutaan Rusia di Kopenhagen untuk memprotes konflik di Ukraina.
Pada 25 Februari, Presiden Ukraina Zelensky menyerukan pembentukan "Korps Pertahanan Internasional Ukraina".